Angka Kriminalitas di Sultra Turun 15 Persen
LENTERASULTRA.com-Tak butuh waktu setahun bagi seorang Brigjend Andap Budhi Revianto untuk memberi bukti bahwa Kapolri, Jenderal Tito Karnavian tak salah menugasinya menjadi Kapolda Sultra. Dibawah kontrol sang jenderal, tindak pidana di Bumi Anoa berkurang lumayan drastis. Sampai 15 persen, dibanding tahun 2016 silam.
Angkanya lumayan melegakan. Bila setahun lalu, total jumlah tindak pidana (JTP) mencapai angka 7.258 kasus, maka tahun ini berkurang. Polisi hanya menangani 6.141 kasus, atau jika dikonversi menjadi 15 persen. “Ada selisih 1.117 kasus dibanding tahun lalu,” beber Brigjend Pol Andap Budhi Revianto.
Kapolda menyampaikan itu Jumat (29/12) siang, dalam release akhirnya tahun mengenai Situasi Kamtibmas 2017. “Semua capaian itu berkat sinergi dengan pemangku kebijakan, TNI, media dan banyak pihak sehingga daerah kita ini relatif kondusif selama setahun terakhir,” kata perwira tinggi Polri yang dilantik Januari 2017 itu.
Dalam paparannya, pengganti Brigjend Agung Sabar Santoso ini menyebutkan beberapa situasi tindak pidana menonjol sepanjang tahun ini, yang ternyata rata-rata trennya menurun. Penganiayaan masih cukup dominan, mencapai 1.148 kasus.
“Tapi ini jauh lebih sedikit dibanding tahun lalu yang mencapai 1.360 perkara. Demikian halnya dengan kasus seperti pencurian, curanmor, KDRT dan yang lain trennya terlihat menurun. Semoga ini terus bisa kita tekan tahun depan,” kata Andap yang saat berbicaa didampingi para direktur, dari semua Direktorat di Polda Sultra.
Yang menarik adalah catatan soal pelanggaran lalu lintas (Gar Lantas) yang tercatat mengalami kenaikan, baik dari sisi penindakan maupun dari perolehan denda. Bila di tahun 2016 lalu Gar Lantas hanya 37.868 di semua wilayah, maka tahun ini naik menjadi 47.540 pelanggaran.
“Tapi ini karena anggota kami di lapangan giat melakukan penindakan. Pelanggaran betul-betul ditindaki, makanya tren terlihat naik,” kata Kapolda. Efeknya luar biasa, kecelakan lalu lintas berkurang, dari 1.287 kecelakaan, tahun ini hanya 1.145. Yang meninggal dunia juga berkurang.
Berkat inovasi di bidang penindakan pelanggaran lalu lintas itulah, Polda Sultra sukses merebut predikat sebagai Polda terbaik nasional dalam menekan angka Lakalantas, serta 10 besar Polda yang menerapkan e-tilang alias tileng elektronik.
“Ini adalah implementasi dari moderniasasi kepolisian di lapangan. Kami terus berusaha berbenah agar bisa terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” kata mantan Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sultra tersebut.
Salah satu terobosan sukses di bidang Lalu lintas adalah penerapan Car free day, atau jalur bebas kendaraan bermotor di hari-hari tertentu. Sayangnya ini belum bisa diberlakukan di semua daerah. Masih ada Konawe Selatan dan Bombana yang belum punya jadwal car free day. “Karena kondisi wilayahnya belum memungkinkan,” tukas Kapolda.
Di akhir penyampaiannya, Brigjend Andap atas dukungan semua pihak terhadap jajarannya, termasuk bangunan sinergi dari berbagai elemen hingga kinerja kepolisian daerah Sultra terus membaik, dan Bumi Anoa terus kondusif tanpa gangguan keamanan berarti.(jovi)