Ada Buku LGBT Anak Beredar di Pasaran

668
Capture cover buku Balita Lancar Membaca yang salah satu isinya ada kalimat bernuansa LGBT di dalamnya

LENTERASULTRA.com-Dunia pendidikan Indonesia kembali heboh. Pemicunya, Komisi Perlindungan Anak dan Ibu (KPAI) menemukan adanya buku bacaan anak di pasaran berjudul “Balita Langsung Belajar Membaca” yang kontennya menyerempet ajaran lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).

Buku itu ditulis Intan Novita dan diterbitkan Pustaka Widiyatama. Temuan KPAI menyebutkan bahwa dalam buku itu dikenalkan kalimat-kalimat berunsur LGBT, seperti laki-laki suka laki-laki, dan perempuan suka dengan perempuan. Hingga hari ini, buku ini masih ada di pasaran.

Ketua KPAI Susanto mengaku sudah memanggil penerbit buku untuk melakukan klarifikasi. Sayangnya, tidak hadir tanpa ada konfirmasi. ”Ini jelas sangat disayangkan,” tandasnya, Kamis (28/12) siang, seperti dikutip dari rilis.id.

Meski demikian, KPAI tetap melakukan pemanggilan ulang terhadap penerbit buku. Tak hanya itu, KPAI juga mendesak penerbit untuk segera merevisi buku tersebut, dan meminta bukti revisi berupa sempel buku yang sudah dicetak.

“Kami juga mendesak penerbit menarik seluruh buku yang ada di pasaran dan segera diganti dengan buku yang telah direvisi. Begitu juga dengan bukti penarikan buku yang dimaksud,” ujarnya.

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Bukan hanya penerbit yang dipanggil KPAI. Penulis buku ‘Balita Langsung Bisa Lancar Membaca’ yakni, Intan Novita bakal diminta penjelasannya oleh KPAI. “Setelah ditelusuri, Intan Novita cukup produktif menulis buku. Jumlah buku yang telah ditulisnya juga cukup banyak,” tandasnya.

Susanto menambahkan, saat ini ada kekosongan sistem, di mana tidak ada lembaga yang mengawasi konten-konten buku yang beredar di Indonesia, sehingga konten buku untuk anak pun juga ikut tidak terkontrol. ’’Kita butuh Badan Perbukuan Nasional yang memuliki fungsi kontrol terhadap buku-buku yang beredar,’’ terangnya.

Menurut dia, dorongan itu tidak bermaksud untuk membatasi kreativitas penulis. Tapi agar core dari buku yang diterbitkan ini semangatnya sesuai dengan nilai-nilai keadaban dan kepatutan sesuai regulasi yang ada di Indonesia.

Sebulan belakangan, pihaknya menerima aduan sejumlah buku yang diduga kontennya tidak patut. Bila tidak ada yang mengontrol, akan berbahaya bagi anak-anak. KPAI juga menduga buku ‘Balita Langsung Lancar Membaca’ merupakan salah satu kampanye LGBT di Indonesia.

Ini, lanjut dia, sudah termasuk dalam penyimpangan sosial. Meski tak terlalu dominan kalimat-kalimat tak patut di dalam buku itu, namun KPAI menganggapnya sebagai propaganda yang sangat berani. “Kita ibaratkan bangunan yang tinggi dan di dalamnya pasti ada pondasi yang kuat. Nah seperti inilah buku ini yang menanamkan sifat LGBT sejak dini,” terangnya.

Jika nilai-nilai LGBT tersebut telah tertanam pada anak-anak, maka di kemudian hari anak menganggapnya benar dan dapat dilakukan. KPAI tak menginginkan hal tersebut terjadi. Selain merusak generasi, LGBT juga merupakan penyakit yang dapat menular. Bisa saja, bila anak tersebut beranjak besar dan menyukai sesama jenisnya, kemungkinan akan diikuti teman atau saudaranya.(rilis.id/abi)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU