Dua Balita di Kendari Terjangkit HIV/Aids
LENTERASULTRA.com-Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Kendari menyampaikan rilis terbarunya soal data pengidap HIV/Aids di Kota Kendari sepanjang 2017. Kabar baiknya, jumlahnya menurun dibanding tahun lalu. Kabar buruknya, ada dua anak dibawah usia lima tahun yang terjangkit virus mematikan ini.
Identitas dua balita tersebut tentu saja tidak disebutkan, termasuk yang mengakibatkan mereka harus terpapar penyakit yang belum puny obat ini. Yang lagi-lagi mengejutkan, KPA mencatat ada 6 orang remaja di Kendari sudah tertular virus ini. Usianya 15-19 tahun.
“Total dari Januari-Oktober 2017, kami mencatat ada 45 orang di Kendari yang tertular virus itu,” kata dr Rahminingrum, Sekretaris KPA Kota Kendari, pagi (11/12) tadi di Kendari. Menurutnya, angka 45 itu jauh lebih sedikit atau menunjukan tren turun dari tiga tahun sebelumnya.
KPA mencatat, di tahun 2016 misalnya ada 69 orang yang tertular. Sedangkan tahun 2015, 51 pengidap, dan di 2014 mencapai 61 orang. “Mudah-mudahan (penurunan) ini karena kesadaran warga untuk menghindari penyebab terjangkitnya HIV/Aids ini. Jangan sampai ini karena kami yang tidak menemukan,” tukasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari ini menyebut, dari jumlah 45 orang itu, 30 diantaranya adalah pria dan sisanya wanita. Dari sisi umur, dua orang Balita, 6 orang yang berusia 15-19, yang usianya 20-34 tercatat 14 orang. “Yang banyak itu yang diusia 25-49 tahun. Penderitanya 23 orang,” tukasnya.
Ia melanjutkan bahwa pihaknya sudah merancang berbagai program untuk mengurangi angka penderta penyakit ini dengan memberi edukasi kepada para orang dengan HIV/AIDS (ODHA) untuk bertanggung jawab terhadap kesehatannya.
“Artinya dia sakit, dan dia positif HIV, dia harus mengakses layanan kesehatan, dia juga harus mengakses antiretroviral (ARV) obat untuk melambatkan pertumbuhan virus, agar proses penyebaran juga bisa ditekan agar kualitas hidup juga meningkat,” tambah pengganti dr Maryam ini.
Ia juga berharap agar harus ada kehati-hatian pada orang-orang yang ada di populasi beresiko, maksudnya adalah para PSK atau lebih lagi pelanggan-pelanggan PSK, anak muda atau bapak-bapaknya yang ketika pulang ke rumah berkumpul dengan istri mereka bisa menularkan penyakit tersebut entah melalui hubungan badan dan pemicu penularan lain.
Ia menghimbau bahwa masyarakat harus dengan aktif menjauhi penyakit yang berbahaya ini (HIV Aids) karena sifat dari penyakit ini adalah menular tentu harus saling mengingatkan satu sama lain untuk terus memproteksi diri dan keluarga agar tidak terinveksi penyakit ini.(astil)