Beli Alkes RSUD, ADP Utang Rp 70 M

252
Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Kendari, Adriatma Dwi Putra dan Sulkarnain. Belum setahun memimpin, keduanya sudah merencanakan akan mengajukan pinjaman ke SMI, sebesar Rp 70 M untuk membeli fasilitas canggih Alkes RSUD Kendari

LENTERASULTRA.com-Adagaium like father like son ternyata tak selalu benar. Saat Asrun menjadi Wali Kota Kendari, selama hampir 10 tahun, ia anti mengajukan pinjaman ke lembaga donor, meski alasannya untuk pembangunan. Ia menutup pengabdiannya di Kota Kendari tanpa ada utang daerah sepeser pun, bahkan utang di pemerintahan lalu bisa ia selesaikan.

Begitu era berganti, dan Walikota Kendari diteruskan putranya, Adriatma Dwi Putra (ADP), sang penerus sudah langsung menggagas pengajuan utang ke lembaga Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Jumlahnya tak main-main, Rp 70 miliar. Tujuannya, mau membeli alat kesehatan (Alkes) untuk RSUD Kendari.

Tapi ADP punya alasan masuk akal. Kepala daerah termuda di Sultra itu, amat yakin RSUD Kota Kendari punya potensi pendapatan yang besar. “Makanya saya tidak khawatir, karena income RSUD itu besar, dan bisa mengembalikan pinjaman itu,” kata Wali Kota Kendari, Adriatma Dwi Putra (ADP), saat dikonfirmasi Senin (4/12)

Menurutnya, pengadaan alkes RSUD Kota Kendari akan menjadi potensi pendapatan asli daerah (PAD) yang besar. Tapi yang terpenting adalah dapat menjadi pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat. Sehingga pasien RSUD Kota Kendari tidak perlu lagi merujuk pasien ke Makassar.

“Kami harapkan ini bisa menjadi potensi PAD bagi Kota Kendari. Sebab saya melihat ada beberapa daerah seperti Palu pernah meminjam di PT SMI untuk alkes. Di mana semula PAD-nya hanya Rp 38 miliar, setelah membeli alkes menjadi Rp 128 miliar setahun. Saya sangat yakin RSUD kita itu, selain dapat memberi pelayanan prima juga akan menambah pendapatan kita. Itu akan menjadi salah satu sumber uang nantinya,” katanya.

Rencana ini sempat mendapat sorotan dari DPRD Kota Kendari saat penyampaian pandangan fraksi tentang APBD 2018. Saat itu, wakil-wakil rakyat mempertanyakan apakah Kota Kendari sudah memiliki sumber daya manusia berkompeten yang akan mengoperasikan alat tersebut.

Menjawab itu, ADP beralasan bahwa rencananya membeli fasilitas alat kesehatan yang representatif karena mengutamakan kebutuhan masyarakat dalam penyediaan fasilitas kesehatan canggih dan modern. Kata ADP, jika ada warga yang sakit semua bisa ditangani di RSUD Kendari tidak perlu lagi dirujuk ke Makassar.

Dikatakan, Alkes yang akan diadakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari berupa CT Scan (Coputed Temography), EKG (Elekrokardigram), meja operasi, dan alat cuci darah.

Mantan anggota DPRD Sultra itu, juga menjawab terkait keraguan soal Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam hal ini, yang akan mengoperasikan alat-alat tersebut. Pemkot akan merekrut tenaga-tenaga kesehatan yang mahir di bidang itu.

Selain itu, ia juga akan melakukan pelatihan terhadap tenaga kesehatan yang akan mengoperasikan alat itu dengan mendatangkan mentor dari Jakarta untuk pelatihan skill, sehingga dalam pengoperasiannya betul-betul sesuai dengan petunjuk.

“Ada tutorial yang memberikan pemahaman, pelajaran, pengetahuan dalam mengoperasikan alat tersebut. Nah sumber daya manusia kita kan banyak, cerdas-cerdas. Nanti kita buatkan peraturan wali kota terkait tenaga medis khusus untuk pengelolaan alat-alat tersebut,” ucap suamui dr. Siska Karina Imran itu.(isma)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU