PPP Sudah Keluarkan SK, Untuk Asrun Lagi?
LENTERASULTRA.com-DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akhirnya memutuskan satu paket pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur Sultra periode 2018-2023. Surat Keputusan (SK) berformat B1-KWK yang bakal diajukan Paslon ke KPU sudah diteken Ketua Umumnya, Romahurmuzy dan Sekjend, Arsul Sani.
Lalu siapa pasangan yang diusung? Untuk nama kandidat, PPP memilih merahasiakannya lebih dulu, dengan alasan tidak etis sebelum diserahkan resmi. “Biar nanti setelah diserahkan baru saya sampaikan,” elak Sekretaris PPP Sultra, Ihsan Rivani saat dihubungi lenterasultra.com.
Kata Ihsan, penyerahan kemungkinan dilakukan Rabu (6/12) mendatang, setelah Amirul Tamim, kader utama PPP Sultra di DPP pulang dari kunjungan keluar daerah. “Harus ada beliau saat diserahkan. Calonnya juga sudah disampaikan,” kata Ihsan.
Saat didesak soal siapa yang direkomendasikan, pria yang berprofesi sebagai pengusaha ini bersikukuh menutupnya. Alasanya soal etika organisasi. Apakah Asrun-Hugua? “Saya kira nanti semua terbuka, yang pasti tidak jauh-jauh dari dugaan orang selama ini,” katanya terkekeh.
Yang jelas, DPP PPP memutuskan kandidat yang diusung di Pilgub dengan berbagai variabel. Mulai dari mengikuti mekenisme pendaftaran, intents berkomunikasi baik dengan DPW PPP Sultra dan DPP PPP. Selain itu, punya nilai elektoral yang tinggi.
“Saya masih di Jakarta dinda, menunggu proses penyerahan SK kepada calon dari PPP. Insya Allah Rabu diserahkan, kalau pun harinya bergeser, SK-nya sudah tak akan berubah lagi karena sudah diteken Ketum dan Sekjend. Saya juga sudah tahu nama calonnya, tapi biarlah kami buka saat diserahkan,” tukasnya.
Sekedar diketahui, saat PPP membuka pendaftaran calon gubernur Sultra beberapa waktu lalu setidaknya ada 8 kandidat yang mengajukan lamaran. Seiring berjalannya waktu, dan kandidat sudah mengerucut, maka hanya ada tiga nama kini yang paling mungkin diusung PPP yakni Ali Mazi, Rusda dan Asrun.
Melihat kondisi terkininya, hanya Asrun yang dikabarkan sangat intens berkomunikasi dengan partai yang punya 2 kursi di DPRD Sultra ini. Sedangkan Ali Mazi, sudah merasa nyaman dengan dua parpol, Golkar dan Nasdem yang secara matematis sudah cukup baginya ke KPU.
Sedangkan Rusda Mahmud belakangan santer dikabarkan lebih condong memilih Hanura dan atau Gerindra sebagai pelengkap koalisi Partai Demokrat yang sudah lebih awal mendukunga pasangan Sjafei Kahar ini. Jika Hanura bergabung, maka jumlah minimal kursinya tercukupi.
Jadi, hanya Asrun-Hugua yang lebih mendekati prediksi. Apalagi sejak awal, PPP memang sudah memberi surat tugas kepada Asrun untuk mencari mitra koalisi, meski surat tugas itu isinya masih dipasangangkan dengan Amirul Tamim sebagai Calon Wakil Gubernur. Saat ini, mitra koalisi Asrun-Hugua bahkan sudah lebih dari cukup.(jovi)