Kades Guali di Mubar Dituding Selewengkan ADD

682
Kasi Intel Kejari Raha, La Ode Abdu Sofyan saat menerima sekelompok anak muda dari Desa Guali, Kusambi yang melaporkan dugaan penyelewengan dana desa di kampungnya
Kasi Intel Kejari Raha, La Ode Abdu Sofyan saat menerima sekelompok anak muda dari Desa Guali, Kusambi yang melaporkan dugaan penyelewengan dana desa di kampungnya
Related Posts

Pengumuman Kabupaten Bombana

LENTERASULTRA.com-Ada yang bermasalah dengan kepemimpinan La Hasali di Desa Guali, Kecamatan Kusambi. Entah bagaimana, Kepala Desa Guali ini oleh sekelompok anak muda di kampungnya, dilaporkan menyelewengkan anggaran dana desa (ADD).

Tiga hari lalu tepatnya, sekelompok orang yang menyebut diri sebagai forum kómunikasi mahasiswa pemuda Guali, datang ke Kejari Muna. Beberapa lembar pernyataan sikap, seperti kebiasaan unjuk rasa mereka bawa.

Ketika bertemu Kasi Intel Kejari Raha, La Ode Abdul Sofyan, mereka menyampaikan bahwa La Hasali tidak menggunakan ADD 2015 dan 2016 dengan baik. Ada aroma korupsi yang mereka endus, dilakukan Kepala Desa Guali itu.

Seseorang bernama Aris, yang mengaku sebagai pemimpin kelompok itu menyebut Kades Guali tidak memberikan laporan ketêrângan penyelenggaraan pemerintahan secara tertulis kepada Badan Perwakilan Desa (BPD) diakhir tahun. “Itu jelas melanggar UU Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 27 tentang pemerintahan desa,” kata Aris.

Selain itu, La Hasali disebutnya tidak transparan mengelola anggaran desa, termasuk diduga ada pengadaan barang yang fiktif. “Contohnya, ada di item pertanggungjawaban pengadaan bengkel. Kita cek, tidak ada itu bengkel. Honor guru ngaji juga tidak jelas,” katanya.

Setelah mendengar penjelasan kelompok mahasiswa dan pemuda itu, Kasi Intel, Abdul Sofyan berjanji akan mempelajari laporan tersebut, termasuk akan mengecek ke lapangan seperti apa kondisinya. “Beri kami waktu untuk mempelajari laporan saudara,” kata Kasi Intel.

Sementara itu, Kades Guali, La Hasali saat dikonfirmasi membantah tudingan anak-anak muda dari kampungnya itu. Kata dia, tudingan tersebut tidak berdasar. “Semua pekerjaan 2015 dan 2016 sudah selesai. Sudah saya laporkan juga,” katanya.

Selain itu, ia memastikan bahwa BPKP sudah melakukan pemeriksaan, dan sejauh ini tidak ada masalah. “Kalau 2017, memang ada program pembuatan bengkel. Tapi kan belum kita laporkan. Silahkan di cek ke lapangan,” tandasnya.(mualim)

Editor : Abdi Mahatma

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU