Survey : Ada La Ode Yuman di Antara Tamrin dan Roslina
LENTERASULTRA.com-Konstalasi politik di Kota Baubau berjalan begitu dinamis. Sehari setelah pasangan Roslina Rahim-La Ode Yasin Masadu (Rossy), secara resmi menyampaikan ke publik Kota Baubau jika mereka sudah mengantongi SK pencalonan dari Partai Hanura dan PKB, muncul kabar menarik dari Kota Kendari.
Selasa (31/10) sore, sebuah lembaga survey berbendera Jaringan Suara Nusantara (JSN) mengeluarkan rilis hasil riset soal elektabilitas kandidati di Kota Baubau. Yang menarik bukan soal AS Tamrin atau Roslina Rahim yang punya angka elektoral bagus, tapi munculnya nama La Ode Yuman Nahmuddin.
Nama terakhir ini adalah Ketua DPC Hanura Kota Baubau, yang partainya baru saja memberi rekomendasi ke pasangan Rossy. Hasil riset JSN menyebut jika elektabilitas Yuman bahkan sedikit lebih baik dari Roslina, hanya dibawah sedikit AS Tamrin.
Versi lembaga survey yang beralamat di Jalan Malik Raya V Kota Kendari itu, dari 10 nama yang mereka survey, ada tiga figur yang unggul. Tertinggi pertama AS Tamrin dengan elektabilitas 25,45 persen, diusul La Ode Yuman Nahmuddin 20,23 persen dan terakhir Roslina Rahim 20,00 persen.
“Survey ini kami lakukan sejak 5-20 Oktober, dengan populasi responden 440 orang yang tersebar merata di 8 kecamatan di Kota BauBau, dan hasilnya seperti ini,” kata Lery Iskandar Syamsu, Direktur Eksekutif JSN Sultra, di sebuah tempat di Kendari, (31/10) di depan sejumlah awak media.
Kata Lery, ada 10 bakal calon (balon) walikota yang mereka survey. Selain tiga nama teratas itu, ada dua nama lain yang angkanya relatif jauh dibawah. Mereka adalah Wa Ode Maasra Manarfa dengan 7,27 persen, dan La Ode Mustari 2,73 persen. “Sementara yang belum memutuskan cukup tinggi yakni 21,14 persen,” papar Lery.
Lery menyebut, survey lembaganya itu menggunakan metode Multistage Random Sampling (MRS). Sehingga teknik pengambilan sampel dapat menghasilkan sampel yang representatif dari populasi yang kompleks dan heterogen,” katanya.
Dikatakan pria itu, presentasi dari hasil tersebut masih besar kemungkinan berubah. Dimana tingkat elektabilitas dan dan popularitas itu bisa berubah dalam satu bulan ke depan tergantung pergerakan tim pemenangan dan program yang ditawarkan kepada masyarakat.
Menariknya, ia menyebut dari 25 kursi di DPRD BauBau kemungkinan hanya akan ada tiga pasang calon walikota di Pilkada Baubau atau bisa juga head to head. “Semua masih tergantung kerja-kerja tim sukses mulai dari tim pelobi partai, tim media dan sebagainya. Bagaimana bersosialisasi sehingga bisa menaikkan hasil survei,” pungkas Lery.
Angka dan nama yang disebutkan JSN lumayan menarik ditelisik. Pasalnya, selain nama Yuman yang sejatinya perlahan tenggelam di bursa calon walikota pasca Hanura mendukung Rossy.
Selain itu juga karena tidak munculnya nama Yusran Fahmi di 10 nama yang mengemuka sebagai calon walikota. Padahal yang bersangkutan sudah punya tiket Demokrat, PPP dan PKS.
Selain itu, di Baubau saat ini, sudah cukup kuat beredar bahwa bakal ada empat pasangan calon yakni AS Tamrin-Monianse, Yusran Fahim-Ahmad Arfa, Maasra Manarfa-Ikhsan Ismail dan Roslina Rahim-Yasin Mazadu. Keempatnya bahkan sudah menggenggam tiket sampai ke KPU.
Terkait hal ini, Lerry Iskandar punya jawabannya. “Itu kami survey saat Yuman baru saja dilantik jadi Ketua Hanura. Bisa saja berubah kan kalau sekarang, apalagi saat ini sudah November. Yang jelas, itu hasil survey di awal Oktober,” tukas Lery.
Kalau sekarang sudah ada konstalasi yang berubah, JSN menurutnya belum melakukan survey terbaru apalagi dengan pasangan. Yang jelas, angka 20 persen milik Yuman itu diperoleh saat ini pertama kali menjadi Ketua Hanura Baubau, dan menyatakan diri akan maju.
Terkait tidak adanya nama Yusran Fahim, dalam kandidat calon walikota yang disurvey JSN, menurut Lery karena kecenderungan respondennya menyebut nama tersebut di calon wakil walikota, bukan calon walikota.(abdi)