Catum HIPMI Sultra Wajib Bayar Rp 125 Juta
LENTERASULTRA.com-Siapapun yang berniat jadi ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sultra, isi kantongnya harus cukup tebal. Tidak itu saja, nyalinya juga harus cukup besar. Terlalu banyak syarat yang harus dilalui untuk sampai ke level itu.
Belum pula ada jaminan bisa terpilih, tapi seorang calon ketua sudah harus mengeluarkan duit Rp 125 Juta. Plus 13 syarat lain yang tidak rumit. “Duit (Rp 125 Juta) itu untuk uang pendaftaran,” begitu penjelasan Dinal Febrianto, Ketua Umum BPD HIPMI Sultra
Jabatan Dinal sejatinya sudah berakhir sejak September lalu. Senin (16/10) sore, ia secara resmi memberi penjelasan soal rencana HIPMI Sultra mencari ketua baru untuk periode 2017-2020. Dinal didampingi beberapa pengurus HIPMI yang didapuk jadi sterring commite.
Dalam penjelasannya, Dinal menyebut tanggal 20 November, sebulan kemudian, adalah hari H pelaksanaan Musda HIPMI. “Ada 14 syarat yang harus dipenuhi seorang kandidat yang ingin maju sebagai Ketua HIPMI Sultra,” kata putra mantan Sekprov Sultra, Zainal Abidin ini.
Salah satu syarat yang cukup nasionalis adalah seorang kandidat Ketua HIPMI itu wajib dikenal sebagai pengusaha asal Sultra. Tandanya, harus ada identitas kependudukan dan salinan Kartu Tanda Anggota (KTA) HIPMI yang masih berlaku.
“Jadi tidak boleh dari luar (daerah Sultra). Kalaupun ada, nanti kita akan dilakukan verifikasi berkas,” ungkap Dinal.
Kata anak muda ini, panitia tidak tidak membatasi jumlah calon. Sepanjang mampu memenuhi syarat yang ditetapkan, termasuk tentu saja mengikuti semua tahapan, maka ia berhak maju.
Salah satu kandidat yang disebut bakal maju adalah Sucianti Suaib Saenong. Pengusaha muda kelahiran Poleang ini dikabarkan sudah mendapatkan dukungan luas dari pemilik suara.
Saat dihubungi lenterasultra.com, Suci-panggilannya-tidak menampik soal rencananya maju di bursa Ketua HIPMI Sultra. Kata dia, ada dorongan kuat dari para pengusaha muda di Sultra agar ia menjadi nakhoda organisasi ini.
“Saya ikuti saja alurnya. Sejauh ini positif (dukungan). Komunikasi dengan pengurus HIPMI di kabupaten/kota juga intens,” kata pengusaha asal Poleang, Bombana yang sukses menaklukan belantara bisnis di Jakarta.
Sayangnya, Suci belum mau membuka soal siapa saja pengurus daerah, yang jadi pemilik suara, yang kini ada di barisannya. “Nanti ajalah. Alhamdulilah sejauh ini baik,” katanya.(isma)
Editor : Abdi Mahatma