Selamat Datang Wali Kota Kendari ke-12..!

LENTERASULTRA.com-Ada banyak sejarah yang dicatatkan Adriatma Dwi Putra (ADP) ketika ia dilantik menjadi Wali Kota Kendari, Senin (9/10). ADP adalah yang pertama di Sultra menjadi pemimpin daerah, menggantikan posisi orang tuanya, sebagai kepala daerah sebelumnya.
Catatan kedua, ADP menjadi pemimpin daerah yang paling muda di Sultra. Saat dilantik, usianya baru 28 tahun, 4 bulan, 19 hari. Sebelumnya, catatan ini dipegang Agus Feisal Hidayat, Bupati Buton Selatan yang lahir Agustus, 1976.
Dan yang terakhir, yang tentu saja tak banyak yang tahu. ADP adalah orang ke 12 yang menjadi Walikota Kendari, sejak daerah ini lahir 1978 silam, dihitung dari era Kendari masih jadi kota administratif.
Saat kota ini memisahkan diri dari Kabupaten Kendari-kini Konawe-ada nama Mansyur Pamadeng yang ditunjuk jadi Walikotif. Dikutup dari wikipedia, Mansyur memimpin hanya setahun, 1978-1979.
Berturut-turut ada Muhammad Antero Hamra, dari 1980-1985. Ia digantikan Anas Bunggasi selama dua tahun. Disusul nama-nama mulai dari Ady Mangilep, Andi Kaharuddin, Usman Sabara, Salihi Sabora dan walikotif terakhir adalah Rasyid Hamzah.
Setelah jadi kota madya, Kendari kemudian dipimpin Lasjkar Koedos. Masyhur Masie Abunawas adalah Wali Kota Kendari pertama yang memimpin dengan periode lima tahun, sejak 1996-2001. Ia dipilih oleh DPRD.
Saat masuk ke periode kedua, Masyhur sempat vakum selama setahun. Meski sudah terpilih, ia telat dilantik. Di masa transinsi itu, masuk Andi Kaharuddin dengan posisi Plt Wali Kota Kendari.
Semua nama-nama yang disebut lebih awal, memimpin tanpa adanya Wakil, karena aturan memang belum memberi ruangnya. Rata-rata status mereka adalah Plt Walikotif, dengan tahun kepemimpinan yang tidak beraturan.
Wakil Walikota pertama di Kendari adalah Andi Musakkir Mustafa, yang dilantik bersamaan Masyhur Masie Abunawas sebagai Walikota, 13 Agustus tahun 2002.
Setelah itu, lahirlah pasangan Asrun-Musaddar Mapasomba, yang dua kali dilantik. Pertama tahun 2007 dan kedua tahun 2012. Setelah masa itu, kini giliran ADP-Sulkarnain.
Senin pagi, 9 Oktober 2017, pasangan peraih 62 ribu suara saat Pilwali, Februari 2017 lalu itu dilantik. Ratusan pasang mata yang memadati aula Bahteramas Pemprov Sultra jadi saksi sejarah bagi seorang anak muda yang punya karier politik cemerlang.
Disaksikan sang ayah, Dr Asrun dan ibunya, Sri Yastin, ADP mengucapkan janji untuk menjadi pemimpin Kota Kendari yang terbaik, dan mengemban amanah. Seremoni pelantikan tuntas tak sampai dua jam.
Usai dilekatkan tanda jabatan oleh Plt Gubernur Sultra, Saleh Lasata, termasuk menerima ucapan selamat dari kolega dan para pendukung, ADP-Sul langsung menuju kantor DPRD Kota Kendari, mengikuti rangkaian paripuran di gedung rakyat itu.
Di depan wakil rakyat Kendari, di gedung baru yang belum dua pekan diresmikan ayahnya, ADP menyampaikan kembali komitmennya. “Saya siap melanjutkan pembangunan wali kota sebelumnya. Ada beberapa proyek besar yang belum tuntas,” kata ADP, masih dengan seragam yang ia pakai saat dilantik.
“Mewujudkan visi misi itu tidak semudah membalik telapak tangan. Butuh kebersamaan dan dukungan stakeholder. Saya berharap support dari semua elemen masyarakat untuk melanjutkan pembangunan ini, termasuk DPRD,” harapnya.
Selama Asrun-Musaddar memimpin, kata ADP, Kota Kendari berhasil mengukir segudang prestasi. Punya kerya-karya spektakuler. “Sukses ini akan menjadi inspirasi saya dan wakil saya agar bisa mempertahankan dan meningkatkan pembangunan,” lantang mantan Ketua Komisi III DPRD Sultra itu.
Mantan Walikota Kendari, Asrun berharap agar ADP-Sul meninggalkan sikap arogansi pribadi dengan tujuan membangun Kota Kendari. “Apa yang kami kerjakan selama ini telah kami rangkum dalam buku memori jabatan dan kami telah serahkan kepada Wlikota dan Wakil Walikota yang baru, sebagai karya-karya kami persembahakn,” katanya.(baim/isma)
Editor : Abdi Mahatma