Ladang Duit Baru untuk Rakyat di Ujung Baruga
LENTERASULTRA.com-Rasa-rasanya tak ada yang salah dengan tagline “Membangun tanpa Utang”, yang dicetukan Dr Asrun. Hampir semua karya Wali Kota Kendari itu, selama 10 tahun terakhir, dikerjakan hanya mengandalkan kemampuan keuangan daerah.
Soal hasil, bisalah disandingkan dengan pemimpin daerah lain yang rela menggandai APBD hanya agar terlihat berkarya melebihi zamannya. Jalan-jalan beraspal yang setiap hari jadi jalur hilir mudik ribuan kendaraan di Kendari, semua bisa mulus hanya dari APBD, instentif pusat, dukungan Dana Alokasi Khusus.
“Tinggal bagaimana kita sebagai kepala daerah bisa kreatif memikirkan cara agar karya yang kita hasilkan tidak dengan mengutang,” Asrun membocorkan sediit kisah suksesnya, ketika berbincang dengan lenterasultra.com, medio September ini.
Dari banyak persembahan terbaik Asrun bagi Kota Kendari, pasar-pasar tradisional dengan konsep modern adalah diantaranya. Hampir semua titik-titik strategis di kota ini, sudah berdiri megah pusat-pusat perkulakan, yang tentu jadi sentra ekonomi bagi rakyat.
Teranyar, Kamis (28/9) pagi, salah satu dari 10 walikota terbaik Indonesia versi Jawa Pos ini mempersembahkan lagi satu ladang duit baru bagi rakyat. Namanya Pasar Baruga. Letaknya tepat di ujung kota, berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan, yang selama ini memasok komoditi sayur mayur.
Pasar Baruga ini lumayan istimewa. Ada Rp 10 M duit yang habis dari revitalisasi pasar yang memang sudah pernah ada ini. Duitnya dari Kementerian Perdagangan, lewat APBN Tugas Pembantuan (TP) 2016. Hanya dibangun tak lebih dari lima bulan.
Hasilnya, di areal itu saat ini sudah terbangun 147 kios dengan fasilitas 1 unit ruang pengelola, satu unit ruang musala, ruang serbaguna, tempat wudhu, dua unit WC serta fasilitas lainnya. “Soal pasar, saya sudah pikirkan sejak saya jadi wali kota,” ulas Asrun, saat memberi sambutan peresmian Pasar Baruga.
Kenapa pasar? Wali Kota Kendari itu menyebut alasannnya bahwa mayoritas aktivitas masyarakat di Kendari ini adalah mencari nafkah di pasar atau berdagang.
“Jujur saja masih ada PR yang ingin saya wujudkan untuk pembangunan pasar yaitu Pasar Andonuhu. Di daerah itu pertumbuhan masyarakat cukup pesat sehingga butuh pasar yang representatif,” katanya lagi.
Sayangnya, jabatannya bakal berakhir, 10 hari lagi. Padahal, ia masih ingin membangun Pasar Rakyat Wayong, pasar tradisional baru di daerah pemukiman baru, guna guna mengantisipasi perkembangan kota yang semakin maju.
“Mudah-mudahan walikota selanjutnya tetap melanjutkan pembangunan yang belum sempat saya tuntaskan hingga akhir jabatan saya bersama Pak Musaddar Mapasomba,” Asrun menyampaikan asanya.
Baginya, memberi perhatian terhadap pasar, berarti juga memberi perhatian kepada Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Kota Kendari. Menurut Ketua PAN Kota Kendari itu, jika ingin pertumbuhan ekonomi meningkat, tidak lain kecuali mendidik potensi pedagang-pedagang kecil menengah.
Selain paling banyak menyerap tenaga kerja, UMKM juga memberikan pemerataan kepada masyarakat kecil. “Maka dari itu, dari dulu saya selalu memberi perhatian serius pada pasar-pasar tradisional. Kalau ritel-ritel modern yang datang sekarang ini, uangnya bukan masuk sama kita,” tegas Asrun.
Dia berpesan kepada pemerintahan selanjutnya dan seluruh stakeholder utamanya pengelola pasar, untuk tetap memperhatikan pasar-pasar tradisional. Masyarakat Kota Kendari tidak butuh sawah akan tetapi pasar tradisional adalah sawah bagi seluruh masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Dan Koperasi (Disperindagkop), Syah Alam, mengapresiasi Pemkot Kendari karena telah memberi perhatian khusus untuk pengembangan pasar-pasar tradisional.
Ia berjanji akan terus menjaga karya kreatif dari Asrun tersebut untuk seluruh masyarakat di metro ini. “Kiranya pasar rakyat Baruga ini telah menyediakan tempat usaha yang layak bagi bagi pedagang. Hadirnya pasar ini akan sangat membantu menciptakan kawasan bisnis yang tertib,” tutup Syah Alam.
Sejak tahun 2013, Asrun seperti terobsesi membangun banyak pusat perkulakan. Ia sudah membangun Pasar Sentral Kendari, Pasar Sentral Wuawua, Pasar Lapulu, Peddys Market atau PKL di Tobuuha, Pasar Nambo dan terakhir Pasar Rakyat Baruga.(isma)
Editor : M Rioddha