KPU Sultra Terbaik Urusan Data Pemilih
LENTERASULTRA.com-Dedikasi tinggi untuk Pemilu berkualitas sukses ditunjukan jajaran KPU Sultra. Institusi pimpinan Hidayatullah ini mendapat pengakuan atas kinerja mereka dalam hal urusan pemutakhiran data pemilih. Predikat terbaik diberi KPU RI.
“Berkat kerja keras kawan-kawan di Sultra, kami bisa membawa pulang penghargaan sebagai KPU dengan penyajian data pemilih berkelanjutan,” kata Hidayatullah, Ketua KPU Sultra, Jumat pagi tadi.
Penghargaan serupa pernah disabet juga KPU Sultra tahun 2014 lalu, juga dengan kategori sama. Sedangkan tahun ini, KPU Sultra dinobatkan sebagai terbaik ketiga, dibawah KPU Yogyakarta dan Gorontalo. “Piagamnya diserahkan KPU RI di Kupang, di sela-sela acara Rapimnas KPU se Indonesia,” sebut mantan anggota KPU Kota Kendari ini.
Yang jelas, kata lelaki yang biasa disapa Dayat itu, penghargaan seperti ini selalu menjadi cambuk dan penyemangat bagi KPU Sultra dan seluruh jajaran baik di level Provinsi maupun di 17 KPU Kab/Kota di Sultra untuk selalu bekerja serius dalam fokus dalam pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih.
“Urusan data pemilih ini memang selalu jadi masalah klasik yang muncul dalam setiap hajatan Pemilu maupun pemilihan kepala daerah di Indonesia. Data pemilih yang tidak valid dan tidak akurat,” katanya.
Sejatinya, kata mantan aktivis anti korupsi di Sultra itu, urusan data pemilih bukan melulu tanggungjawab KPU tetapi juga urusan pemerintah daerah sebagai pihak penyaji data. Juga merupakan kewajiban stakeholders lainnya baik peserta pemilu/pemilihan, partai politik, media massa dan warga.
“Keseriusan dalam memutakhirkan dan menyusun daftar pemilih harus dibangun atas dasar kesadaran bersama dan yang terkhusus saling koordinasi secara kontinyu baik antara KPU Sultra dan KPU Kab/Kota serta pemerintah daerah setempat,” tukasnya.
Dayat berharap, agar di Pilkada 2018 yang akan digelar di Sultra, semua elemen penyelenggara baik di provinsi maupun di Kabupaten/Kota dapat memastikan untuk meminimalisir masalah-masalah yang timbul dari data pemilih yang tidak valid dan tidak akurat.(isma)
Editor : M Rioddha