Tiga Orang Tewas Terpapar Flakka
LENTERASULTRA.com-Kota Kendari benar-benar sudah darurat Narkoba. Korban akibat terpapar narkoba jenis Flakka terus berjatuhan. Sampai Kamis (14/9) sore ini, sudah 50 orang dari berbagai usia dinyatakan mengalami gangguan mental akibat mengonsumsi obat racikan yang masih diusut jenisnya oleh BNN.
Dan yang terparah, tiga orang dinyatakan meregang nyawa karena over dosis Flakka racikan itu. Selain N, bocah berusia 11 tahun yang meninggal Selasa (12/9) lalu, dua orang menyusul dijemput ajal, Rabu dan Kamis. Mereka tanpa sadar, menceburkan diri ke air dan tenggelam. Dua orang itu adalah Reksi Indra dan Mulyadi, masing-masing berumur 20 tahun dan 18 tahun.
“Mereka tenggelam di Teluk Kendari. Mereka menceburkan diri karena merasa kepanasan usai mengonsumsi obat,” terang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Jemi Junaedi, Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Kendari, Kamis siang tadi.
Kamis pagi kemarin, seorang bernama Reksi ditemukan Basarnas di sekitar Teluk Kendari. Ia diduga menceburkan diri ke laut, Rabu malam. Sedangkan Rabu pagi, kata Kapolres, yang ditemukan di sekitar jembatan triping itu adalah Mulyadi. “Sudah membusuk jasadnya,” katanya.
Hasil pemeriksaan kepada kedua orang tua korban, sebelum menceburkan diri ke laut, kedua korban ini diketahui mengalami gangguan mental, kejang-kejang dan teriak-teriak hingga mengamuk. Yang diketahui telah meminum obat bernama Somadril, Tramadol dan PCC. “Ada kaitannya dengan kasus overdosis massal yang korbannya dirawat dibeberapa rumah sakit,” sebut mantan Kapolres Konawe itu.
Sementara ditempat lain, orang tua Reksi Indra bernama Abdul Rauf tak kuasa membendung air matanya. Kala anaknya dibawa menggunakan mobil ambulance RS Bhayangkara di rumahnya di Jalan Bunga Palem, Kelurahan Watuwatu, Kacamatan Kendari Barat, Kota Kendari pagi tadi.
“Dia lari dari rumah ke teluk. Dia lompat ke laut dari pagi sampai malam kemarin. Ada orang yang lihat hanya dianggap sedang berenang. Memang sebelum melompat ke laut dia sempat kejang-kejang dan mabuk,” kata ayah korban di rumah duka.
Abdul Rauf berkisah, awalnya anakanya sempat pergi bersama adiknya bernama Eci pada Selasa lalu. Kemudian keduanya pulang ke rumah sudah dalam keadaan mabuk pada Rabu kemarin.
“Saat di depan rumah terbanting dan tidak sadar. Kemudian bangun lagi dan teriak-teriak. Memang katanya habis minum obat,” ujarnya.
Rabu 13 September 2017, hingga sore harinya korban yang masih mengalami gangguan mental, kemudian pergi meninggalkan rumah dan menjeburkan diri ke dalam laut di Teluk Kendari, yang tidak jauh dari rumahnya.
Hingga malam hari kemarin, pukul 19.00 Wita, korban tidak lagi terlihat di teluk dan membuat orang tuanya menghubungi Badan SAR Nasional Kendari untuk dilakukan evakuasi. “Nanti pagi tadi pukul 06.00 Wita barulah korban ditemukan,” kata ayah korban dengan menangis.
Kabar terbaru dari rumah sakit jiwa (RSJ) Kendari, korban yang dirawat ada sebagian yang sudah membaik dan dipulangkan. Kepala RSJ Kendari, Abdul Razak menjelaskan beberapa pasien yang mengalami gangguan mental akibat obat-obatan yang ditenggarai narkoba jenis Flaka tersebut tetap akan dilakukan pemantauan.(Egi)
Editor : M.Rioddha