Warga Diimbau Tak Beri Sumbangan ke Anak Jalanan

936
Beginilah kreasi-kreasi kecil Anak Jalan di Kota Kendari. Dengan gitar kecil, mengamen dan meminta duit, salah satunya di penumpang Angkot

LENTERASULTRA.com-Kemajuan Kota Kendari yang makin hari makin terlihat pesat, ternyata menyisakan efek sosial. Wajah warga miskin kota sering terlihat muncul di sudut-sudut jalan, khususnya di area traffic light alias lampur merah. Makin miris karena mereka didominasi anak-anak usia sekolah.

Dengan sedikit atraksi, mulai dari bernyanyi-nyanyi sembari bertepuk tangan, mereka lalu menyodorkan telapak dan berharap diberi uang. “Sebaiknya, jangan (diberi). Kalau anak-anak itu terus diberi uang, mereka tidak akan berhenti mengemis,” imbau Riza Ibrahim, Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kendari.

Riza yang ditemui Jumat (2/2) pagi mengaku kalau instansinya memang agak sulit memberangus keberadaan anak jalanan (Anjal) itu. Untuk saat ini, Dinsos hanya berharap agar masyarakat tidak ikut melanggengkan praktik-praktik permintaan sumbangan di tiap persiampangan jalan.

“Janganlah memberikan uang kepada pengemis dan Anjal, kalau ingin memberi uang langsung ke panti sosial,” imbuh Riza. Sebab itu, lanjutnya, saat mudah mendapatkan uang saat mengemis, mereka gunakan bukan untuk keperluan semestinya, tetapi disalahgunakan seperti membeli lem untuk dihirup aromanya, hingga berefek fly.

Pengumuman Kabupaten Bombana

Kata Riza, Kota Kendari saat ini belum termasuk darurat anak jalanan, sebab anak jalanan yang berkeliaran di tempat-tempat umum salah satunya di lampu merah lalu lintas tidak setiap hari atau setiap saat tapi hanya sekedar musiman, misalnya ketika ada momen-momen besar atau perayaan di ibu kota ini.

“Anak jalanan bermunculan nanti pada saat ada acara seperti ulang tahun Sultra, dekat hari raya maupun tahun baru. Jumlah anjal kita pun terhitung jumlahnya sedikit. Sebab yang anak-anak itu saja yang berputar-putar. Dan tidak banyak, mereka hanya keliling tidak menetap disatu tempat saja,” ucap pria ramah itu.

Soal penanganan, pihaknya sering melakukan razia di sejumlah tempat. Namun demikian, diakuinya bahwa tindakan tersebut hanya sebatas melakukan razia dan tidak sampai pada pembinaan terhadap anak-anak jalanan itu.

“Kendala yang kami hadapi untuk melakukan pembinaan terhadap anak jalan saat ini adalah kurangnya fasilitas. Belum didukung dengan fasilitas yang memadai. Kecuali memadai seperti rumah singgah, maka penanganan anak jalanana di Kendari bisa dituntaskan,” tegas Riza.

Diakhir pernyataanya, seharusnya jika fasilitas mrmadai untuk pembinaan, anak-anak tersebut dibina dan dibekali dengan berbagai keterampilan, seperti kursus atau pelatiha-pelatihan yang lainya. (isma)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU