Kisah Wa Neti, Ibu Hamil yang Tewas Ditabrak di Muna

2,528
Wa Neti, saat masi hidup. Perempuan muda ini tewas setelah jadi korban kecelakaan lalu lintas di Muna

LENTERASULTRA.com-Tanah merah di pusara Wa Neti belumlah kering. Aroma aneka kembang yang ditaburkan di atas makam ibu muda yang tewas usai kecelakaan lalu lintas di Muna ini masih cukup wangi. Telah dua malam, sejak Kamis (6/12), jasad wanitaberusia 20 tahun itu menyatu dengan bumi. Ia dikubur di kampung halamanya, di di Desa Mabodho, Kecamatan Kontunaga.

Sang suami, Jeber masih sangat terpukul. Baru setahun perempuan itu menjadi istrinya, ia harus menerima takdir pahit, sang belahan jiwa pergi untuk selamanya. Tragisnya, kepergian Neti juga membawa serta janin, buah cinta mereka yang sudah tujuh bulan hidup di perut wanitanya itu.

Saat lenterasultra.com bertandang ke kediaman keluarga ini di Desa Mabodho, Jumat (8/12) siang kemarin, Jeber belum bisa “move on”. Hatinya masih berduka, kondisi psykologisnya belum pulih. “Dia masih syok, jangan dulu diganggu,” kata paman Neti, yang mengaku bernama Oputunda.

Jeber wajar sedih. Usahanya mendapatkan Neti untuk dipinang jadi istrinya tak begitu mulus. Keduanya sudah berpacaran sejak SMA, dan karena sudah kebelet bersama, mereka kabur ke rumah seorang penghulu, minta dinikahkan.

“Tidak sempat tamat SMA mereka itu, tahun lalu sudah kawin. Orang tua mereka akhirnya pasrah. Mereka dinikahkan di rumahnya Neti ini di Mabodho. Mas kawinnya 15 bhoka (satuan mahar dalam adat Muna-red),” terang Oputunda.

Dimata sang paman, sosok Neti amat humoris dan sangat jarang marah. Perempuan muda itu tak pernah punya masalah dengan orang lain karena ia adalah pribadi yang menyenangkan. “Sedih sekali kami ini semua, dia masih muda kasian, mana dia hamil,” kenang sang paman.

Lelaki berusia 46 tahun itu bercerita, sebelum meninggal, Neti sempat membuat seorang tetangganya terkaget-kaget. Rabu (6/12) lalu, istri Jeber itu sempat berbincang dengan tetangganya, membahas soal kematian.

Related Posts
PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

“Dia cerita, dia takut meninggal nanti kalau melahirkan. Bahkan dia bilang, takut sekali kalau suaminya nanti kawin lagi kalau dia meninggal. Suaminya dengar itu, tapi kan dianggap hanya main-main, jadi responnya biasa saja. Kasihaan, ternyata kejadian belaa,” kisah lelaki ini.

Sebelum kejadian kecelakaan itu, Kamis (7/12) pagi, saat mereka hendak ke Pasar Laino, berbelanja untuk kebutuhan acara tujuh bulanan alias Kasambu, rantai motor Jeber sempat bermasalah. Saat menunggu suaminya memperbaiki motor, sang istri sempat makan sepotong pisang goreng.

“Suaminya cerita, istrinya itu dia makan pisang goreng. Baru katanya, enak sekali, belum pernah dia rasa pisang enak begitu. Itu semua sebenarnya firasat mi, hanya kan tidak disadari, nanti setelah kejadian baru diingat semua,” tambah Oputunda.

Akhir hidup Wa Neti memang tragis. Ia meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, Kamis (7/12) pukul 11.00 tadi di Desa Bungi Kecamatan Kontunaga, Muna. Motor yang ia tumpangi bersama suaminya, ditabrak sebuah pikap hitam berplat 9867 AD yang dikemudikan Kadek Somenasa (45).

Kecelakaan itu berawal ketika mobil pikap yang dikemudikan Kadek, warga Desa Walangga Jaya, Muna Barat memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi, dari arah Kontunaga menuju Raha. Di sebuah jalan menikung, ban depan sebelah kanan mobil tersebut pecah dan hilang kendali.

Sialnya, saat itu muncul motor Yupiter Z yang ditunggangi Pasutri, Jeber dan Wa Neti dari arah berlawanan. Tabrakan pun tak terhindarkan. Motor yang dikemudikan Jeber itu terjungkal. Yang parah, istrinya karena dilaporkan ikut terseret mobil yang kemudian terhenti akibat menabrak pagar rumah warga.

Wa Neti luka parah. Ia dilarikan ke RSUD Raha, tapi nyawanya tak terselamatkan saat masih ditangani tim medis.

Saat itu Wa Neti bersama suaminya baru pulang dari belanja di kota untuk persiapan acara 7 bulanan kehamilannya, atau dalam tradisi Muna disebut Kasambu yang rencananya digelar, Jumat (8/12). Ia tak sempat lagi menggelar ritual itu, justru tahlilan meninggalkanya sang ibu muda yang akhirnya digelar.(alim)

Editor : Abdi Mahatma

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU