TPPS Bombana Teken Kontrak Turunkan Stunting
KENDARI, LENTERASULTRA.COM-Peran Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bombana dalam urusan penanganan dan percepatan penurunan stunting terlihat sangat “menyala”. Tak hanya aktif di daerah, tapi juga dalam skala regional juga terlibat aktif. Buktinya, belum lama ini, sang kepala dinas yang juga Sekretaris tim percepatan penanganan stunting (TPPS) menghadiri kegiatan penting di Kota Kendari, ibukota Sulawesi Tenggara.
Abdul Azis, Sekretaris TPPS Bombana itu mewakili Pj Bupati, menghadiri pertemuan “Rembuk Stunting dan Penilaian Kinerja” serta Penandatanganan rembuk/pernyataan komitmen penurunan stunting” yang acaranya dipusatkan di sebuah hotel di Kendari, selama dua hari yakni Senin dan Selasa (27-28/5/2024).
Pertemuan penting ini dibuka secara resmi oleh asisten satu bidang pemerintahan dan kesra Prov Sultra, Suharno, yang mewakili Pj. Gubernur Sulawesi Tenggara dan diikuti oleh 17 kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara. Agenda utama dari pertemuan ini adalah membahas upaya upaya penurunan stunting di wilayah Bumi Anoa melalui evaluasi kinerja dan penandatanganan komitmen bersama.
Dalam sambutannya, Asisten 1, Suharno, menekankan bahwa rembuk stunting dan penilaian kinerja percepatan penurunan stunting kabupaten/kota adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi untuk mengevaluasi kinerja pemerintah kabupaten/kota dalam pelaksanaan delapan aksi konvergensi penurunan stunting.
“Saya berharap agar penilaian kinerja ini dapat memberikan gambaran umpan balik dan pembelajaran upaya konvergensi intervensi stunting dan dapat memotivasi kita untuk meningkatkan kinerja melalui inovasi-inovasi terbaik,” harap Asisten 1. Ia meminta agar pertemuan menghadirkan diskusi tentang kemajuan yang telah dicapai, hambatan, dan perbaikan yang harus dilakukan ke depan untuk mencapai target penurunan prevalensi hingga 14% pada 2024 atau paling tidak mencapai ambang batas WHO yakni 20 persen.
Kepala DPPKB Kabupaten Bombana, Drs. H. Abdul Azis, M.Si yang mewakili Pj. Bupati Bombana, menyampaikan sejumlah capaian signifikan yang telah diraih dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data terbaru, angka stunting di Kabupaten Bombana menunjukkan tren penurunan yang positif berkat berbagai program intervensi yang telah diimplementasikan.
Adapun upaya pemerintah Kabupaten Bombana, yang telah dilakukan untuk penurunan stunting, kata dia, salah satunya dengan menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2024 tentang pesyaratan pencairan dana desa yakni dengan mensyaratkan kunjungan masyarakat ke Posyandu mencapai 95 persen dan membentuk poli stunting sebagai rujukan tingkat lanjut penanganan stunting dari puskesmas melalui SK Direktur RS Nomor 50 Tahun 2023 Tentang Pelayanan Stunting dan SK Direktur RS Nomor 36 Tahun 2023 Tim Pelayanan Stunting Rumah Sakit Tanduale.
“Kerja keras dan kolaborasi antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat telah membuahkan hasil yang membanggakan. Namun, perjuangan belum selesai. Kami akan terus bekerja lebih keras untuk memastikan setiap anak di Kabupaten Bombana mendapatkan nutrisi yang baik dan tumbuh dengan sehat,” ujar H. Abdul Azis.
Program-program dan inovasi yang telah dilaksanakan meliputi penyuluhan gizi di berbagai desa, pemanfaatan pakarangan, bimbingan perkawinan bagi catin, peningkatan akses terhadap layanan kesehatan ibu dan anak, serta distribusi makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil. Selain itu, Kepala Dinas PPKB juga menjelaskan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan berbagai lintas sektor untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan yang sehat dan gizi seimbang.
“Kita juga mengembangkan program-program khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lokal, termasuk pelatihan kader TPK, kader kesehatan di desa-desa terpencil dan program kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan,” tukasnya Abdul Azis.
Pertemuan ini juga menjadi ajang berbagi praktik terbaik dan strategi efektif antar kabupaten/kota dalam upaya percepatan penurunan stunting. Dengan adanya komitmen yang kuat dan sinergi dari berbagai pihak, diharapkan angka stunting di Sulawesi Tenggara dapat menurun secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
DPPKB Kabupaten Bombana, kata kepala dinas, bersama anggota TPPS akan terus mengawal dan mengimplementasikan berbagai program serta kebijakan yang telah disepakati dalam pertemuan ini, demi masa depan anak-anak yang lebih sehat dan cerdas. (adv)