Pegawai Kecamatan se-Bombana Belajar Teknik Keprotokolan
BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Banyak kegagalan acara atau kegiatan disebabkan karena buruknya keprotokolan. Makanya banyak lembaga pemerintah maupun swasta menyusun protokoler secara rapi dengan menempatkan seseorang atau beberapa staf yang ditugaskan khusus mengerjakan kegiatan-kegiatan keprotokolan.
Untuk memahami tugas-tugas keprotokolan ini, bagian protokol dan komunikasi pimpinan (Prokopim) Sekretariat Daerah Bombana menggelar pelatihan keprotokolan. Acara ini dilaksanakan di salah satu hotel ternama di Kota Kendari, mulai Rabu–Jumat (24-26/4) 2024 lalu. Pesertanya, selain seluruh staf di bagian Prokopim kabupaten, juga diikuti perwakilan pegawai dari 22 kecamatan yang ada di daerah itu. Sedangkan pematerinya Kasubag tamu pimpinan bagian Protokol administrasi pimpinan Sekretariat daerah Pemprov Sulawesi Tenggara (Sultra), Reni Imelda Susana.
Acara bertajuk pelatihan pengelolaan hubungan keprotokolan, master of ceremony dan public speaking ini dibuka Asisten Administrasi Umum Setda Bombana, Ridwan, atas nama Penjabat (Pj) Bupati, Edy Suharmanto. Kegiatan ini juga dihadiri sejumlah camat di Kabupaten Bombana. “Protokol merupakan unsur penting dalam suatu kegiatan atau acara resmi, peran dan fungsi protokoler turut menentukan keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi atau institusi,” kata Ridwan saat membacakan sambutan Pj Bupati Bombana.
Disamping itu sambung Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bombana ini, protokol juga merupakan bagian yang melekat dari aktivitas lembaga dan turut mewarnai budaya kerja, terutama bagi para petugas protokol yang sangat dekat perannya dalam mendukung tugas kepemimpinan, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Ridwan mengatakan peran protokol dalam acara resmi kenegaraan sangatlah krusial karena protokol ikut menentukan terciptanya suasana yang mempengaruhi keberhasilan suatu acara yang dibuat oleh sebuah instansi. Sesuai dengan Undang-Undang nomor 9 tahun 2010 tentang keprotokolan disebutkan bahwa, keprotokolan merupakan serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi tata tempat, tata upacara, dan tata penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat.
“Saya berharap, pelaksanaan kegiatan pelatihan keprotokolan ini dapat meningkatkan pengalaman dan mampu merefresh pengetahuan bagi pegawai Pemda Bombana. Tidak hanya di tingkat kabupaten, di tingkat kecamatan juga bisa dikembangkan di kehidupan sehari-hari yang dimulai dari lingkup terkecil yaitu keluarga, hingga lingkup organisasi,” harapnya.
Pasalnya, peran protokol bukan sekedar penerima tamu yang mengatur atau mempersilahkan tamu duduk atau penyambutan tamu saja, namun protokol memiliki peran selain menjadi koordinator kegiatan atau acara seorang protokol harus dapat menjalin komunikasi dengan beberapa pihak terkait. Seorang protokol juga harus bertindak sebagai mediator bahkan harus mampu bersikap dengan baik dan tentunya harus berkordinasi dengan semua pihak yang terlibat.
Ridwan meminta kepada peserta pelatihan untuk melakukan eksplorasi seluas-luasnya tentang materi yang disampaikan oleh narasumber, sehingga nantinya dapat diterapkan di organisasi dengan baik untuk dapat bereaksi cepat terhadap dinamika yang terjadi di lapangan. “Saya berharap pelatihan ini dapat menjadikan sumber pengalaman dan ilmu baru terkait keprotokolan di lingkup Pemda Bombana,” sambungnya.
Ketua panitia pelaksana pelatihan keprotokolan, Amirullah mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku tim protokol kabupaten dan kecamatan serta meningkatkan kemampuan tim protokol dalam melaksanakan tugas di bidang keprotokolan.
Peserta pelatihan sebanyak 46 orang, terdiri dari tim protokol kabupaten dan 22 protokol kecamatan se Kabupaten Bombana. Selama tiga hari dilaksanakan, puluhan peserta ini diberikan berbagai mulai dari materi keprotokolam, master of ceremony dan public speaking. Setelah itu, seluruh peserta yang sudah mendapatkan materi langsung melakukan praktek di tempat pelatihan. (adv)