16 Warga Sultra Dijemput Ajal karena DBD
KENDARI, LENTERASULTRA.COM-Kendati belum ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB), wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di hampir semua wilayah di Sultra justru kian mengkhawatirkan. Di Kota Kendari, banyak warga yang sedang menjalani perawatan di pusat-pusat layanan kesehatan karena terjangkit virus tersebut. Angkanya juga mengkhawatirkan. Sudah 16 orang meninggal dunia akibat DBD.
“Ini harus jadi perhatian kita bersama, karena kian hari, kasus DBD ini makin banyak. Sampai 25 Maret 2023 ini, sudah tembus 3.287 kasus,” ungkap Asrun Lio, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sultra, disela-sela kunjungannya di beberapa rumah sakit yang ada di Kota Kendari, Senin (25/3/2024). Katanya, dari tiga ribuan kasus itu, 16 orang diantaranya akhirnya meninggal dunia.
Mewakili Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, Asrun menyampaikan agar masyarakat Kota Kendari khususnya mengaktifkan gerakan 3 M Plus yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
“Saya minta semua pihak peduli terhadap segala upaya penekanan penyebaran DBD. Ini masalah serius kesehatan kita saat ini,” tukas mantan Kepala Dinas Pendidikan Sultra ini. Ia mengungkapkan, saat ini kasus DBD sudah menjangkiti hampir semua wilayah di Sultra terlebih lagi menghadapi kondisi hujan yang kerap terjadi beberapa hari terakhir ini.
Apalagi, lanjut Sekda Sultra, sampai saat ini Angka Bebas Jentik (ABJ) masih sangat rendah yakni dibawah 95 persen. Angka tersebut masih termaksud di bawah target, sehingga provinsi Sultra berstatus beresiko terjadi penularan penyakit DBD. “Saya berharap betul agar kita peduli soal penanganan DBD terutama pada lingkungan rumah, apalagi pada saat musim hujan,”tandasnya.(isn)