Mati Mesin, Kapal Wanci-Lasalimu Diselamatkan SAR

571
Penumpang KM Aldi Pratama sesaat setelah tiba di pelabuhan Wangi-wangi, usai diselamatkan tim SAR

LENTERASULTRA.com-KM Aldi Pratama harusnya sudah tiba di dermaga Lasalimu, Kabupaten Buton pukul 09.00 Wita, Jumat (1/12) tadi. Tapi gara-gara mesin kapal bertonase 39 Gross Ton (GT) itu mati, perjalananya bermasalah. 16 penumpang kapal yang berlayar dari Wanci, Wakatobi itu terombang-ambing di laut.

Untung ada salah seorang penumpang bernama Supriyono yang melaporkan masalah tersebut ke tim SAR Kendari. Itupun setelah hampir 3 jam kapal itu mengapung tak tentu arah. “Kami menerima informasi soal ini pukul 12.00 Wita,” kata Kepala Basarnas Kendari, Djunaini melalui Humas SAR, Wahyudi.

SAR Kendari lantas mengontak Pos SAR Wakatobi yang langsung bergerak ke kooridat yang diperkirakan menjadi Tempat Kejadian Musibah (TKM). Setelah dicek, lokasi kapal ternyata di sekitar perairan Lasalimu.

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Tim SAR Wakatobi pun langsung terjun ke lokasi melakukan penyelamatan. “Pukul 13.50 Wita tim kami tiba di TKM pada titik koordinat 05 16’ 00”S – 123 17’ 01”E. Dan langsung berkoordinasi degan kru kapal untuk segera melakukan proses evakuasi penumpang,” jelas Wahyudi kepada Lenterasultra.com Jumat, 1/12/2017.

Katanya, hingga pukul 14.30 Wita, seluruh penumpang yang berjumlah 16 orang sudah berada di Rigit Inflatable Boat (RIB), untuk segera dibawa menuju pelabuhan Wanci. “Sementara 3 org ABK masih menunggu dikapal untuk proses penarikan,” paparnya.

Sekitar pukul 16.04 Wita Tim Rescue Pos SAR Wakatobi dan Penumpang KM Aldi Pratama, tiba di pelabuhan Wanci dalam keadaan selamat. Sementara body kapal tiba di pesisir pantai Lasalimu pada pukul 16.30 Wita bersama 3 orang kru kapal tersebut dalam keadaan selamat setelah ditarik oleh kapal milik keluarga kapten, La Rabi.(isma)

“Pukul 17.00 Wita Ops SAR Terhadap KM Aldi Pratama yg mati mesin di perairan lasalimu dinyatakan selesai dan ditutup. Unsur yg terlibat dilapangan yaitu Polair Wakatobi serta Masyarakat Nelayan setempat,” pungkas Wahyudi. (Isma)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU