Dapil Bombana 4 : Golkar Melejit, Demokrat Tersingkir
KENDARI, LENTERASULTRA.COM-Partai Demokrat (PD) Bombana tak kuasa mempertahankan satu-satunya kursi parlemen yang selama dua kali Pemilu- 2014 dan 2019-bisa mereka raih. Kader utamanya, sekaligus Caleg petahana PD, Rumiyanto, tersisih dari perebutan 4 kursi yang tersedia di Dapil Bombana 4 yang meliputi Kecamatan Rarowatu, Rarowatu Utara, Lantari Jaya dan Matausu.
Berdasarkan rekapitulasi perhitungan suara hasil Pemilu di tingkat kecamatan yang diterima redaksi, Partai Demokrat di wilayah ini hanya mampu finish di peringkat kelima dengan raihan 1626 suara atau kalah dalam memperebutkan 4 kursi yang tersedia. Capaian suaranya sejatinya lebih banyak dari Pemilu 2019 yakni 1551 suara, tapi tetap saja tidak bisa mengalahkan raihan suara partai lain.
Rumiyanto yang juga Ketua PD Bombana terpaksa harus merelakan kursi yang sudah 10 tahun ia duduki di DPRD Bombana. Bertarung di Dapil 4, raihan suaranya memang lebih baik dari 5 tahun silam. Di Pemilu 2024, Rumiyanto berhasil mengumpulkan 1407 suara, naik dari sebelumnya yang hanya 889. Tapi secara kumulatif, tidak bisa melewati PAN, yang sukses merebut kursi ke 4 di Dapil ini.
Sayangnya, Rumiyanto enggan merespon permintaan konfirmasi lenterasultra.com terkait hilangnya PD dari DPRD Bombana, termasuk gagalnya mereka di semua Dapil yang ada. Pertanyaan yang dikirimkan di dua nomor teleponnya lewat aplikasi whatsapp, hanya terinformasi dibaca tapi tak terbalas.
Selain Demokrat, Partai Nasdem juga ikut kehilangan kursi di Dapil ini. Padalah, lima tahun lalu partai ini jadi pemenang dengan 2682 suara. Kali ini, partai besutan Surya Paloh itu hanya bisa mengumpulkan 1213 suara dari empat kecamatan di wilayah itu. Salah satu pemicunya karena kader petahananya, Husnul Fuadi memilih hengkang ke PAN untuk Pemilu 2024.
Kejutan di Dapil ini justru lahir dari Partai Golkar yang menerobos ketatnya persaingan di wilayah ini. Menurutnkan Ketua Partai Golkar Bombana, Heryanto sebagai Calegnya, beringin rimbun akhirnya jadi pemenang dan memastikan menjadi pemilik kursi pertama. Partai bernomor urut 4 ini membukukan 2604 suara. Heryanto sendiri menyumbang 1716 suara, terbanyak dari tiga tandemnya.
“Kami harus menyampaikan terima kasih kepada semua masyarakat di Dapil 4 yang telah memilih Partai Golkar di Pemilu kali ini,” ucap Heryanto, Ketua Golkar Bombana ketika dikonfirmasi. Menurutnya, perolehan suara yang mencapai lebih dari 2 ribu itu sudah sesuai prediksi awal setelah melakukan pemetaan internal potensi di empat kecamatan yang ada.
Faktor lain yang membuat partai bernomor 4 ini menang, kata Heryanto, karena sejak Golkar Bombana dipimpin Subhan Tambera, kawasan ini adalah lumbung suara beringin. “Selain itu, karena semua Caleg Golkar bekerja keras. Bu Isra Wahyuni, Suci Widiawati dan H Bahri termasuk saya, benar-benar turun lapangan,” jelas anggota DPRD Bombana periode 2014-2019 ini.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga membuat lompatan luar biasa. Jika lima tahun lalu partai ini berada di urutan keempat, kini menyodok ke posisi kedua dengan 2592 suara. Bandingkan dengan 2019 yang hanya meraup 1436 suara. Kader andalannya, Nurkolis sebagai caleg petahana kembali bisa menjadi pemenang. Kali ini suaranya pun naik drastis dari yang hanya 803, kali ini bertambah lebih 100 persen menjadi 1648 suara.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga ikut meramaikan persaingan di Dapil ini. Bila di edisi Pemilu 2019, partai berlambang banteng ini hanya mampu mengumpulkan 1006 suara dan gagal mengirim wakilnya ke DPRD, kini PDIP tampil dengan komposisi lebih baik. Hasilnya, mereka bisa mencatatkan raihan suara sebanyak 2426 suara dan merebut satu kursi yang jadi milik Johan Salim. Mantan Wakil Bupati Bombana itu berhasil mendapatkan 1716 suara.
Kursi terakhir di Dapil ini dikunci Partai Amanat Nasional (PAN). Dengan raihan 2186 suara, sudah cukup bagi matahari terbit untuk kembali mengirim wakilnya ke parlemen. Kader anyarnya, Husnul Fuadi yang pindah dari Nasdem kembali jadi pengumpul suara terbanyak dan membantu PAN kembali ke DPRD Bombana. Suaranya mencapai 1953, atau yang terbanyak secara personal diantara semua Caleg yang bertarung di Dapil ini.(red)