Mantan Kepala BKD Bombana: Jangan Saya Dikambinghitamkan Terkait Kekosongan Kas Daerah
BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Penyebab kekosongan uang di kas Pemda Bombana disebabkan alur kas jebol. Uang masuk lebih besar dari pada belanja. Ini terjadi di triwulan pertama tahun 2022. Pada periode ini, Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Bombana dijabat Engki.
Meski jebolnya uang di kas Pemda terjadi di era kepemimpinannya, namun Engki tidak mau disalahkan apalagi disangkut pautkan dengan pola kepemimpinannya. “Saya protes kalau alasannya karena kesalahan manajemen yang lama. Itu hanya cari pembenaran dan saya mau dikambinghitamkan. Itu sama saja dengan fitnah. Saya tidak terima seperti itu,” kata Engki, Kamis, 30 Juni 2022.
Engki menegaskan, selama 13 bulan menjabat Kepala BKD, dirinya tidak pernah mengintervensi pengeluaran uang dari kas apalagi memerintahkan pembayaran tidak sesuai dengan peruntukannya. “Tidak ada kebijakan saya mengeluarkan uang dari kas tanpa melalui prosedur,” katanya.
Kepala BKD yang dimutasi dua bulan sebelum pensiun ini mengatakan, segala bentuk permintaan uang sebelum sampai ke mejanya, memerlukan berbagai tahapan. Diantaranya harus melalui paraf kepala bagian perbendaharaan hingga kuasa bendahara umum daerah (BUD). “Harus diparaf kuasa BUD dan bagian perbendaharaan. Jadi alur kas ini, mereka (kuasa BUD) dan perbendaharaan) banyak tau. Coba konfirmasi ke mereka lebih jelasnya,” sambungnya.
Engki juga mempertanyakan jebolnya uang di masa kepemimpinannya. Menurutnya, selama lima bulan menjadi kepala BKD di tahun 2022, semua pembayaran dilakukan sesuai dengan peruntukannya. Penerbitan SPM (surat perintah membayar) dan SP2D (surat perintah pencairan dana) diberikan sesuai alokasi anggaran yang tersedia. Lagi pula kata Engki, pembayaran selama ini sudah menggunakan aplikasi SIPD (sistem informasi pemerintah daerah). “Jadi jangan mentang-mentang saya sudah tinggalkan BKD, saya mau disalahkan. Tolong diklarifikasi ini,” ungkap pria yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial.
Penulis dan Editor : Adhi