Selamat Datang Kembali Musim Hujan…!
LENTERASULTRA.com-Bisnis pencucian kendaraan bermotor bakal ramai lagi. Gerutu para ibu yang jemurannya tak kunjung kering bakal sering didengar plus cibiran untuk kepala daerah karena dianggap gagal membuat mengurusi banjir sudah pasti berseliweran di linamasa media sosial.
Ya…sebentar lagi musim penghujan tiba. Tanda-tandanya bahkan sudah diperlihatkan sepekan terakhir di Kota Kendari yang mendadak rajin diguyur hujan. Rabu (15/11) malam, kemarin malah curahnya lumayan tinggi hingga beberapa kompleks perumahan digenangi air.
“Ini masuk masa transisi, dari musim kemarau ke musim hujan,” Adi Istyono, prakirawan cuaca Stasiun Meteorologi Maritim Kota Kendari, memberi penjelasan soal guyuran hujan yang tercurah dari langit beberapa hari terakhir ini.
Pejabat di Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Kendari ini menyebut saat ini cuaca di Sultra sudah memasuki masa transisi yakni dari musim panas menuju musim hujan.
“Data historis dan berdasarkan pantauan serta analisis kami, Sultra bagian barat seperti Kolaka, Kolaka Timur, Kolaka Utara, Pomalaa, dan Bombana sudah memasuki awal musim hujan November ini. Dan di daerah Kendari dan sekitarnya baru memasuki musim peralihan dari musim kemarau ke musim hujan,” kata Adi.
Ia melanjutkan bahwa karakter cuaca sekarang hampir sama antara musim kemarau dan musim transisi menuju musim hujan sekarang, bila tidak ada gangguan. Maksudanya gangguan adalah penyimpangangan atau anomali di atmosfer.
“Contohnya seperti belokan angin (Sirlen) dan gabungan angin (Konvergensi). Kalau tidak ada itu maka normalnya karakter musim hujan dan masa peralihan biasanya pagi panas hingga siang hari,”
“Kalau kita perhatikan nanti pada jam 14.00 dan jam 15.00, muncul awan konfektif karena pemanasan tadi, karena di lapisan rendah cuaca pada saat musim peralihan ini sudah basah atau kelembapannya sudah tinggi, dan menimbulkan awan konvektif yang memunculkan awan ini sehingga terciptalah awan Kumulonimbus,” urainya.
Ia menambahkan, awan inilah yang menciptakan petir melalui jantung awan. Biasanya hujannya deras tapi dengan durasi hujan yang tidak terlalu lama kalau normal dan kalau cuacanya ekstrim maka akan diikuti dengan guntur dan angin yang sangat kencang.
Prakirawan senior ini mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, sebab potensi guntur dan angin kencang cukup dominan dalam beberapa waktu kedepan.(astil)