Kereeen…! Jual Sampah di Kendari Bisa Via Online
LENTERASULTRA.com-Amir Yusuf adalah sosok kepala kelurahan jaman now. Lurah Bende, Kecamatan Kadia ini amat kekinian. Sadar bahwa saat ini adalah era serba daring, ia berinovasi. Pernah bayangkan jual sampah secara online? Berarti anda masih Gaptek alias gagap teknologi.
Sebuah aplikasi menarik berbasis android di smartphone sukses diciptakan seorang alumni UHO bernama Kadek Edi Setiawan. Ia menamai temuannya itu Bank Sampah Bendeq. Dan Kelurahan Bende, yang lurahnya kekinian itu, dengan senang hati menerima karya keren itu untuk diterapkan di wilayahnya.
Apa isi aplikasi itu? Bukalah appstore atau gogleplay di Ponsel pintar, lalu unduh aplikasi ini. Di dalamnya ada menu yang tak lazim. “Ada daftar sampah yang layak jual, itu terkoneksi dengan bank sampah di Bende ini,” Kadek menceritakan temuannya itu.
Ia memaparkan aplikasi keren ini di hadapan Adriatma Dwi Putra (ADP), Wali Kota Kendari yang Jumat (10/11) sore ke kantor lurah Bende, meluncurkan aplikasi ini secara resmi. Kata Kadek, sampah yang dikumpulkan di bank sampah diklasifikasi dan langsung ditentukan harga jualnya.
Mereka yang di rumah, dan punya barang bekas yang mungkin bisa didaur ulang, sebaiknya tak dibuang. Buka saja aplikasi Bank Sampah BedeQ, cari jenis sampah yang masuk dalam direktori aplikasi ini, klik dan petugas bank sampah akan datang menakar harganya.
“Ada plastik, besi, kaca, kertas, dan sampah elektronik. Semua itu tetdapar dimenu aplikasi BendeQ,” kata Kadek. Tentu saja, kata dia, aplikasi ini setelah diunduh, diteruskan registrasi ke pengelola bank sampah agar bisa punya akses masuk.
“Saya yakin, dengan terobosan ini masyarakat akan lebih peduli dengan sampah karena dapat bernilai ekonomi. Mereka cukup mengumpulkan dan memilah sampah yang dimilikinya. Pengelola sampah yang langsung menjemput ke masing-masing rumah warga,” papar Kadek Edi Setiawan.
Lurah Bende, Amir Yusuf bangga bukan main. Saat memberi sambutan, ia bilang kalau inovasi itu bisa membuat kesadaran warga terhadap sampah bisa meningkat, apalagi yang bernilai ekonomi. “Mereka bisa tukar sembako atau bisa diambil dalam bentuk uang,” ungkap Amir.
Kata Amir, pengelolaan bank sampah berbasis android akan melibatkan warga setempat. Sampah yang terkumpul di daur ulang, lalu hasil daur ulang itu akan dijual dan duitnya dipakai membeli sampah lagi.
Sang kepala kelurahan mengaku menggandeng sejumlah pengusaha yang bersedia menampung hasil daur ulang sampah. Selain itu, akan melakukan monitoring secara berkala dan melakukan evaluasi agar bank sampah ini berkelanjutan. Dalam pengelolaannya pun menggandeng mahasiswa Ilmu Lingkungan UHO dan UMK, Teknik Informatika UHO, Komunitas Kendari Kreatif, dan BLH Kota Kendari.
Wali Kota Kendari, Adriatma Dwi Putra (ADP) yang meresmikan operasional bank sampah dengan menggunakan sistem android ini memberikan apresiasi. Menurutnya, dengan model pengelolaan semacam ini dapat memberikan lapangan kerja baru jika dikelola dengan baik.
“Ke depan mungkin bisa dikembangkan ke skala yang lebih besar untuk model pengelolaannya,” kata ADP sesaat setelah acara peresmian. “Saya berharap semoga dengan aplikasi BendeQ ini, dapat menjadi momentum untuk mengaktifkan kembali semua upaya mengelola sampah,” harapnya.
Diakhir pernyataannya, politisi PAN itu, menegaskan Kelurahan Bende patut mrnjadi contoh bagi kelurahan yang lain di Kota Kendari. ADP menantang lurah-lurahnya, untuk bernovasi seperti Lurah Bende. Sebab karya dan inovasi brilian tersebut sangat membantu program serta visi dan misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari dalam lima tahun mendatang. (isma)