Tiga Tahun, Penduduk Miskin Bombana Berkurang 2.680 Jiwa
BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Program “Gembira” yang menjadi andalan Haji Tafdil selama memimpin Kabupaten Bombana terbukti mampu menurunkan angka kemiskinan di otoritanya. Hingga tahun 2020 ini, jumlah penduduk miskin di daerah itu sekitar 10,01 persen atau 18.840 jiwa.
“Sejak tahun 2017 sampai dengan 2020 jumlah penduduk miskin Kabupaten Bombana berkurang rata-rata sebesar 893 jiwa pertahun. Rentan waktu itu juga terjadi pengurangan penduduk miskin sebanyak 2.680 jiwa,” kata Sekretaris Daerah Bombana, Man Arfa saat membuka rapat koordinasi dan melauncing aplikasi “Smart Sakina” di kantor Bupati Bombana, Rabu (8/12/2021).
Mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Bombana ini mengatakan, merujuk pada data Badan Pusat Statistik Kabupaten Bombana jumlah penduduk miskin di Bombana dari tahun ke tahun telah mengalami penurunan cukup signifikan.
Pada tahun 2017 jumlah penduduk miskin sebanyak 21.520 jiwa atau 12,36 persen. Tahun 2018 penduduk miskin turun 1.750 jiwa menjadi 19.770 orang atau 11,05 persen, tahun 2019 kembali mengalami penurunan sebanyak 733 menjadi 19.037 jiwa atau 10,56 persen dan di tahun 2020 mengalami penurunan 197 jiwa menjadi 18.840 jiwa atau 10,01 persen.
“Sementara hasil verifikasi dan validasi data DTKS per 31 Mei 2021, terjadi pengurangan jumlah penduduk miskin dari tahun 2020 sebanyak 10.667 jiwa yang masuk kategori mampu dan tidak mampu dan ditemukan meninggal tanpa ahli waris serta pindah tempat tinggal tanpa melapor,” sambungnya.
Progress verifikasi dan validasi DTKS Kabupaten Bombana tahun 2021 juga mengalami penurunan dari 20.397 Kepala Keluarga(KK) pada tahun 2020 turun menjadi 2.420 KK pada tahun 2021 atau 5,16 persen dari total KK kabupaten bombana. Dari hasil verifikasi vaktual tersebut ditemukan DTKS kategori mampu sebesar 14.634 KK atau 31,20 persen, sebanyak 2.996 KK atau 6,38 persen DTKS kategori tidak ditemukan dan sebanyak 354 kk atau 0,752 DTKS kategori ganda.
Man Arfa juga mengharapkan kepada semua perangkat daerah dapat bersinergi dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat miskin dan rentan. Dengan focus pada pengentasan kemiskinan melalui program gembira yang tepat sasaran, agar semakin memperkuat jejaring kerja antara pusat dan daerah melalui potensi sumber kesejahteraan sosial dalam upaya percepatan penanggulangan kemiskinan dengan target penurunan 1-2 persen setiap tahunnya.
Penulis : Nuryadi
Editor : Nuryadi