Capaian Vaksinasi Lansia di Sultra Terendah ke Dua Setelah Papua

283
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid. dalam siaran pers PPKM secara virtual. Foto: Ist.

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid. mengungkapkan, berdasarkan data per 30 November, Sulawesi Tenggara menjadi daerah dengan capaian vaksinasi lansia terendah setelah Papua. Dalam siaran pers PPKM, Rabu (01/12/2021) secara virtual, ia menjabarkan bahwa vaksinasi lansia di Sulawesi Tenggara untuk dosis satu baru mencapai 18,7 persen dan dosis dua baru 10 persen. Angka ini masih lebih tinggi jika dibandingkan Papua yang berada di deretan terendah dengan capaian vaksinasi lansia dosis satu 12,1 persen dan dosis dua 9 persen. Di atas Sulawesi Tenggara, daerah yang masih masuk kategori capaian vaksinasi rendah adalah Aceh, Papua Barat, Maluku Utara, Sulawesi Tengah dan lainnya.

Ia menegaskan, vaksinasi lansia menjadi fokus yang terus dipantau oleh pemerintah. Hal ini dikarenakan lansia merupakan kelompok rentan.

“Mengapa lansia? Karena lansia merupakan kelompok rentan dengan tingkat keparahan maupun kematian yang tinggi dibanding keompok usia lainnya,” ujarnya.

Ia juga membeberkan bahwa hingga kini baru 17 provinsi di Indonesia yang mencapai vaksinasi dosis satu sebesar 60 persen di Bulan November. Ia pun mengingatkan agar laju penyuntikan harus ditingkatkan, mengingat hari efektif penyuntikan vaksinasi di Bulan Desember lebih sedikit. Selain itu, percepatan vaksinasi perlu dilakukan di enam ibu kota provinsi yang hingga akhir November belum mencapai angka 70 persen untuk dosis pertama.

“Sehingga kita berharap target capaian vaksinasi Covid-19 dosis satu pada akhir tahun 80 persen dan dosis lengkap 60 persen dapat tercapai,” lanjutnya.

Related Posts
PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak memilih-milih jenis vaksin. Karena dengan divaksin tubuh akan membentuk benteng pertahanan untuk mencegah virus menyebar dan berkembang menjadi varian yang lebih ganas.

“Studi di Israel yang mengemati gelombang keempat, tingkat kematian lebih rendah pada orang yang mendapatkan vaksin lengkap,” tegasnya.

Siti Nadia kembali mengingatkan, dalam situasi yang semakin membaik ini, masyarakat harus tetap membatasi mobilitas dan mematuhi protokol kesehatan dengan 5M. Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Semua pihak juga diharapkan dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19, mampu mengedukasi dan mengubah perilaku, sehingga meningkatkan partisipasi mayarakat dalam penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi. Selain itu, mengingatkan pengelola tempat publik untuk tetap melakukan pengawasan ketat selama jam operasional berlangsung agar tidak terjadi pelanggaran protokol kesehatan.

“Mari pertahankan kondisi yang baik ini, jangan sampai kita menarik rem darurat. Tetap disiplin protokol kesehatan dan segera akses vaksin dengan jenis apa pun yang tersedia. Hidup disiplin dan produktif,” imbaunya.

Reporter: Roro

Editor: Wulan

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU