Capaian Vaksinasi di Bombana, Dulu Peringkat Kedua Terendah, Kini Rangking Ketiga Tertinggi
BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana memperlihatkan kinerjanya dalam menggenjot realisasi vaksinasi covid-19. Bayangkan jika sebelumnya, daerah itu berada di peringkat kedua terendah capaian vaksinasinya di Sulawesi Tenggara (Sultra), maka menjelang penghujung bulan November ini berbanding terbalik. Capaian vaksinasi di Pemkab Bombana saat ini, tertinggi ketiga dari 17 Kabupaten dan Kota di Sultra. Perubahan drastis ini dicapai hanya dalam jangka waktu kurang lebih empat bulan.
Sejak vaksin digaungkan pemerintah pusat, sasaran vaksin yang dibebankan di Kabupaten Bombana yakni, 114.474. Selama enam bulan digelar yakni akhir Januari hingga 18 Juni, capaian vaksinasi untuk dosis satu 7.806 dan dosis dua 2.852 orang. Empat bulan kemudian, mulai Juli hingga November naik menjadi 57.555 orang untuk dosis satu serta 30.280 orang untuk dosis dua. Perubahan yang signifikan ini membuat capaian vaksinasi dibekas otorita Kabupaten Buton itu berubah drastis.
Perubahan capaian vaksinasi ini diperoleh Pemkab Bombana pasca Darwin dipercaya Bupati Haji Tafdil menjadi Kepala Dinas Kesehatan Bombana. Seminggu setelah dilantik, Darwin membuat inovasi baru. Mantan Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Bombana ini mencanangkan program sepekan vaksin. Pelaksanaannya digaungkan serentak di seluruh desa, kelurahan hingga kecamatan yang ada di Bombana. Program pertamanya digelar mulai 19 – 26 Juni 2021 .
“Alhamdulillah, begitu saya dilantik, satu minggu kemudian lahirlah pekan vaksin. Pada waktu itu masyarakat susah untuk menerima vaksin, namun kenyataannya setelah inovasi tersebut dicanangkan, di hari pertama pelaksanaannya, kami bisa menyelesaikan 16 ribu suntikan kepada masyarakat Bombana dan sempat naik posisi di peringkat ketiga tertinggi seperti saat ini,” kata Darwin, kepala Dinas Kesehatan Bombana saat ditemui di kantornya, Kamis (25/11/2021).
Mantan Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Bombana ini mengaku, programnya itu muncul berdasarkan anjuran pemerintah pusat dimana pemda baik kabupaten dan kota diminta berkreasi dan berinovasi bagaimana menangani vaksin agar cepat tercapai menuju sasaran atau target. Begitu Bupati Bombana menyetujui inovasinya itu, Darwin lalu “tancap gas”. Seluruh tenaga kesehatan yang ada di 22 puskesmas dan rumah sakit daerah Bombana dilibatkan dan dibagi tim. Setiap puskesmas ada yang satu, dua hingga terbanyak 3 tim. Tergantung jumlah tenaga kesehatan yang ada di masing-masing puskesmas.
Program ini kemudian terus berlanjut. Setiap bulan, hampir setiap pekan dilaksanakan. Sebelum dimulai, Sekretaris daerah Bombana, Man Arfa lebih dulu mengeluarkan pemberitahuan. Isinya mulai dari mulai dan akhir pelaksanaan, target vaksinasi masing-masing kelompok penerima hingga sasaran setiap puskesmas. Setiap kali dicanangkan, targetnya mulai dari 5 ribuan hingga belasan ribu dalam sepekan. “Hasilnya, per tanggal 24 November capaian vaksinasi di Bombana sudah berada di angka 50,28 persen. Bombana berada diposisi ketiga se-Sultra setelah Kota Kendari dan Kabupaten Konawe Utara,”sambung Darwin.
Atas capaian vaksinasi ini, Pemkab Bombana diganjar penghargaan dari pemerintah pusat melalui Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN). Pengakuan ini diterima Wakil Bupati Bombana, Johan Salim, saat petinggi BPBN berkunjung di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara beberapa waktu lalu.
Inovasi dan kreativitas Darwin tidak berakhir sampai disitu. Dia terus melanjutkan ide-ide baru. Demi mengejar target capaian vaksinasi covid-19, Darwin melakukan vaksinasi jemput bola atau door to door. Petugas kesehatan disiapkan dan disiagakan setiap hari. Setelah ada kesepakatan dimana titik kumpul masyarakat, tim vaksinator kemudian didatangkan untuk melakukan vaksin.
Tidak sampai disitu, inovasi lain yang dilakukan Darwin adalah memverifikasi data penduduk Bombana yang belum vaksin. Dalam satu kepala keluarga siapa yang belum vaksin, siapa yang sudah. Verifikasi ini dilakukan di setiap lingkungan, desa, kelurahan hingga kecamatan. Setelah diketahui berapa yang belum divaksin, lalu diberikan edukasi untuk mengikuti vaksinasi.
Sejauh ini, Darwin mengakui jika ada tiga kelompok penerima vaksin yang masih rendah capaiannya. Yakni, warga lanjut usia, pelayan publik serta masyarakat umum dan rentan. Untuk memenuhi capaian ketiga kelompok ini, Darwin sudah memiliki inovasi lagi. Yang akan dia lakukan adalah memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya vaksin, menangkal hoaks agar tidak masuk di masyarakat serta melakukan pendekatan kepada masyarakat yang belum vaksin.
Selain itu, dia juga akan mendata keluarga Aparatur Sipil Negara yang ada di Pemkab Bombana, berapa orang yang belum vaksin dalam keluarganya, bekerja dimana dan apa penyebab hingga belum divaksin. Setelah terdata, pihaknya akan meminta pegawai di Pemkab Bombana mulai dari staf hingga pejabat struktural untuk melakukan sosialisasi dan pendekatan agar ikut vaksinasi. “Jika ini tercapai, Insya Allah, target 60 persen di akhir bulan November dan 70 persen diakhir Desember bisa tercapai,” ungkap Darwin.
Penulis : Nuryadi
Editor : Nuryadi