Target Sepekan Vaksin Tahap Sembilan Tidak Tercapai

437
Darwin Ismail, Kepala Dinas Kesehatan Bombana. Foto : Adhi

BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Program sepekan vaksinasi covid-19 tahap sembilan yang dicanangkan Pemkab Bombana telah usai. Selama tujuh hari digelar, yakni 5 – 12 November  2021, target penduduk yang divaksin tidak tercapai. Dari 19.736 sasaran vaksinasi covid-19, yang terealisasi hanya 12.552 orang atau 63,67 persen.

Dari 22 puskesmas yang ditugaskan menggenjot pelaksanaan vaksinasi dalam program sepekan vaksin tahap sembilan, hanya 3 puskesmas yang mampu merealisasikan tanggung jawabnya. Ketiga puskesmas itu terdiri dari dua dari 5 puskesmas di Kepulauan Kabaena serta satu dari 17 puskesmas di daratan Rumbia, Ibukota Kabupaten Bombana.

Capaian vaksinasi tertinggi ditorehkan Puskesmas Mataoleo yakni 108,79 persen. Puskesmas di daratan Rumbia ini diberi target sebanyak 842 orang, yang teralisasi yakni 916. Penerima vaksin terbanyak dari masyarakat umum yakni 682 orang, disusul remaja 141, kemudian pelayan publik 51 dan Lansia 40 orang, sisanya tenaga kesehatan 2 orang.

Diposisi kedua, adalah Puskesmas Kabaena. Dari target vaksinasi sebanyak 450 orang, yang terealisasi yakni 482 atau 107,11 persen. Sementara posisi ketiga capaian vaksinasi yang memenuhi target adalah Puskesmas Kabaena Utara. “Dari target vaksinasi sebanyak 690 penduduk, yang terealisasi yakni 701 orang atau 101,59 persen,” kata Darwin, Kepala Dinas Kesehatan Bombana.

Related Posts
PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Sementara 19 puskesmas lainnya, capaian vaksinasi beragam. Tujuh puskesmas diantaranya yakni Poleang Barat, Tontonunu, Poleang, Rumbia, Rumbia Tengah, Poleang Tengah dan Matausu, capaian vaksinasinya dibawah 50 persen. Sedangkan 12 puskesmas lainnya capaian vaksinasinya diatas 50 persen. “Ini berdasarkan laporan Pcare puskesmas se-Kabupaten Bombana,” sambugnya.

Rahmat, Kepala Puskesmas Rumbia mengakui tidak memenuhi target vaksin yang dibebankan di program sepekan vaksin tahap sembilan. Banyak hal yang jadi kendala saat petugas kesehatan dari Puskesmas Rumbia berada di lapangan. Mulai dari kurangnya kesadaran warga untuk menerima vaksin, hingga kesibukan penduduk itu sendiri.

“Sebelum vaksin, selalu disampaikan kepada warga jadwal pelaksanannya. Namun masih ditemui banyak warga yang tidak datang karena tidak mau menerima vaksin,” katanya. Selain itu, Rahmat mengaku ingin duduk bersama dengan semua pihak terkait data sasaran vaksin yang diterima dengan data dilapangan. Sebab, sesuai keterangan kepala lingkungan di sejumlah wilayah kerja Puskesmas Rumbia, hampir 60 persen penduduknya sudah menerima vaksin. Namun dari data yang ada masih dibawah 50 persen. “Ini yang harus didudukkan, supaya ada kesamaan antara data dari pusat dengan di lapangan,” ungkapnya.

Rasmun, salah satu warga Rumbia yang belum menerima vaksin hingga menjelang akhir November ini. Dia beralasan, dirinya masih tidak mau divaksin karena pria 30-an tahun ini mengaku tidak pernah keluar daerah untuk melakukan perjalanan. “Saya di Bombana terus. Tidak pernah keluar daerah, makanya belum vaksin,” katanya. Meski begitu, Rasmun mengaku sebelum akhir tahun 2021 ini berakhir, dia pasti akan menerima vaksinasi covid-19.

Penulis : Nuryadi

Editor : Nuryadi

 

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU