Gunakan Bangunan Tua, Gedung MPP Bombana Hanya Pakai Dana Rp1,5 Milyar
BOMBANA, LENTERASULTRA.COM-
Gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) Bombana sudah diresmikan penggunaanya oleh Deputi Pelayanan Publik Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN-RB), Prof Diah Natalisa, Kamis (14/10/2021).
Mal Pelayanan Publik Bombana mulanya adalah gedung serba guna yang dipakai untuk olahraga, rapat dan menjamu tamu-tamu penting Pemda Bombana. Di era kedua kepemimpinan Haji Tafdil sebagai Bupati Bombana, bangunan tua ini disulap menjadi salah satu gedung mewah di Rumbia, ibukota Bombana.
Tafdil merenovasi gedung ini. Bagian dalam dan luar dibenahi. Termasuk menutup tetap dua pintu besar disisi kiri dan kanan gedung serba guna serta dua pintu kecil dibagian belakangnya. Bahkan disalah satu sisi tepatnya diatas pintu masuk, dia menambah lantai dua. Kurang lebih setahun dipoles, bangunan tua ini berubah menjadi mal pelayanan publik.
Di dalamnya gedung dibuat petak petak. Jumlahnya ada 16 petak yang dibuat saling berhadapan. Belasan unit layanan ini, dibatasi kursi tunggu yang diletakkan dibagian tengah. Tafdil bilang, untuk memoles bangunan tua itu menjadi MPP, dia hanya menghabiskan anggaran sekitar Rp15 Milyar.
“Saya sebutnya bangunan lama. Bukan bangunan tua. Bangunan lama ini setelah dipoles-poles empat bulan bagus juga. Yang lama kalau diurus ternyata tidak membutuhkan dana yang besar,” katanya. Saat membangun gedung MPP, Tafdil mengaku tidak pernah menyampaikan berapa anggaran pasti pembangunannya, kepada utusan dari beberapa pemerintah daerah yang studi tour ke Bombana. Hal ini sengaja dilakukan agar idenya itu, tidak didahului Pemda atau Bupati lain di Sultra.
“Hari ini, saya sudah berani sampaikan. Anggaran pembangunannya membutuhkan dana 1,5 miliar rupiah,” kata Haji Tafdil di hadapan Deputi Pelayanan Publik, KemenPAN RB, Prof Diah Natalisa.B
Tafdil.mengaku banyak yang tidak percaya dengan anggaran tersebut. Termasuk yang lakukan studi tour. “Kalau ada yang bertanya, sampaikan saja anggarannya besar-besar. Ini supaya saya tidak dilumbai dan saya ingin yang pertama di Sultra. Karena kalau bilang satu setengah miliar, kalau Bupati dan Walikota tau dan mau, pasti jadi dan cepat dibangun mal pelayanan publik di daerahnya. Tapi sekarang sudah diresmikan, jadi pecah telur di Bombana, MPP pertama di Sultra,” ucap Bupati.
Tafdil bilang, saat mulai membangun gedung MPP, pihaknya hanya meraba-raba bahkan membangun dulu baru belajar. Setelah kelar dan dilakukan soft opening November 2020 lalu, baru Dinas Penanaman Modal dan PTSP melakukan studi banding di Kabupaten Kebumen dan Barru. Bahkan setelah itu, banyak lagi fasilitas yang dibongkar-bongkar sesuai arahan dari KemenPAN-RB.
Dengan diresmikannya gedung MPP tersebut, Tafdil mengaku alaangat bahagia dan gembira. Sebab apa yang dilakukannya itu, demi memberikan kemudahan bagi masyarakatnya dalam mendapatkan berbagai perizinan. “Di MPP ini melayani berbagai perizinan mulai dari akta hidup hingga akta kematian,” kata Tafdil.
Deputi Pelayanan Publik Kementrian PAN dan RB, Prof Diah Natalisa atas nama atasannya MenPAN RB, Tjahjo Kumolo mengatakan MPP Kabupaten merupakan yang ke-45 di Indonesia. Dengan hadirnya MPP, maka masyarakat serta pelaku usaha di Kabupaten Bombana dapat lebih memaksimalkan pengurusan terkait izin serta hal-hal mengenai pelayanan publik.
“Kehadiran MPP Bombana ke-45 di Indonesia sebagai wujud nyata dari keseriusan pemerintah daerah dalam melakukan kolaborasi dengan pemerintah pusat sebagai upaya mendorong terciptanya pelayanan publik yang terintegrasi sebagai wujud cita-cita reformasi birokrasi,” kata Prof Diah.
Sementara Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi yang diwakili Sekda Nur Endang Abbas mengapresiasi langkah cepat Pemkab Bombana dalam membangun Mal Pelayanan Publik di Sulawesi Tenggara. Ali Mazi berharap, apa yang sudah dilakukan Pemda Bombana itu, akan diikuti oleh Pemda lain di Sultra. Hal ini dilakukan guna memenuhi dan menjawab kebutuhan masyarakat terkait layanan publik.
Penulis : Adhi