Lonjakan Kasus Tinggi, Vaksin di ASEAN Tertinggal Jauh
JAKARTA – Negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN) harus bergerak lebih cepat dalam vaksinasi Covid-19. Pasalnya, lersentase vaksinasi di antara negara ASEAN masih tertinggal jauh dibandingkan dengan Amerika Serikat (AS) atau negara di Benua Eropa. Sementara pada saat yang sama, sejumlah negara di Asia Tenggara tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang sangat tinggi.
Melansir dari asiatoday.id, negara seperti Amerika Serikat misalnya, sejauh ini telah memvaksinasi lengkap sekitar setengah dari populasinnya yakni 164,2 juta sementara Eropa mencatatkan tingkat vaksinasi sebesar 86 per 100 orang.
Berdasarkan data Johns Hopkins University & Medicine yang dimonitotor pada Minggu (1/8/2021) menunjukkan jumlah orang yang divaksin lengkap di Indonesia misalnya, jika dibandingkan dengan jumlah populasi, baru mencapai 7,44 persen, yang terendah dibandingkan sembilan negara lainnya.
Seperti diketahui, saat ini target vaksinasi pemerintah mencapai 208.265.720. Data Satgas Covid-19 yang terkini menunjukkan perbedaan, di mana realisasi vaksinasi sudah mencapai 9,86 persen. Jika dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia yang juga tengah mengalami lonjakan kasus, persentase orang yang divaksin lengkap sudah mencapai 20,39 persen atau sebanyak 6,51 juta orang. Sementara itu, persentase vaksinasi jika dibandingkan dengan populasi di Filipina dan Thailand berturut-turut mencapai 7,25 persen (7,83 juta) dan 5,25 persen (3,65 juta).
Saat ini, negara-negara di ASEAN masih berjibaku membendung lonjakan kasus. Setelah Indonesia dengan kasus harian di atas 40.000, Thailand menempati posisi kedua dengan kasus harian sebesar 18.912 pada 31 Juli, tertinggi sepanjang pandemi. Dengan populasi 31,95 juta, Malaysia mencatatkan kasus baru sebanyak 17.786 pada 31 Juli. Myanmar yang saat ini tengah menghadapi gejolak politik setelah kudeta militer juga mencatatkan kasus cukup tinggi sebanyak 4.725 di hari yang sama.