Indonesia Siap Pelopori Gerakan Ekonomi Biru di Asia Tenggara

171

Indonesia Siap Pelopori Gerakan Ekonomi Biru di Asia Tenggara

Related Posts
PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

 

SEMARANG, LENTERASULTRA.COM – Indonesia secara konsisten terus memperkuat upaya untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Indonesia bahkan siap mempelopori gerakan ekonomi biru di Asia Tenggara.

Dalam konteks itu, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono mendukung penuh inovasi alat tangkap ikan ramah lingkungan untuk digunakan oleh nelayan di Indonesia. Pasalnya, alat tangkap ramah lingkungan memberi keuntungan dua sisi, yakni sisi ekonomi dan juga kelestarian lingkungan.

“Saya mendukung penuh inovasi-inovasi alat tangkap ikan ramah lingkungan yang telah dilbuat oleh rekan-rekan di BBPI Semarang. Ini mendukung tujuan kita semua untuk mewujudkan keberlanjutan ekosistem di laut,” ujar Menteri Trenggono saat mengunjungi Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (30/4/2021).

Melansir dari asiatoday.id, alat tangkap ramah lingkungan hasil inovasi BBPI Semarang ini dinamai rumah ikan. Rumah ikan memiliki beberapa keunggulan, diantaranya ukurannya yang besar sehingga ikan-ikan yang diambil/tertangkap adalah ikan-ikan besar dan lebih ramah lingkungan. Menteri Trenggono meminta Plt. Dirjen Perikanan Tangkap KKP Muhammad Zaini untuk segera menyusun program pembuatan Rumah Ikan ini secara masif. Hal ini dilakukan selain untuk membantu mewujudkan kesejahteraan nelayan-nelayan di Indonesia, juga sebagai implementasi dari ekonomi biru.

“Saya minta Dirjen Tangkap untuk segera menyusun program pembuatan Rumah Ikan ini secara masif. Kalau Rumah Ikan ini kita pasang satu-satu di spot-spot yang sudah disiapkan, ini menjadi salah satu implementasi dari ekonomi biru. Harapannya, di satu titik nelayan kita bisa mendapat ikan banyak disitu, ini lebih baik dari menggunakan jaring. Jadi yang diambil ikan-ikan yang sudah besar, sehingga ekonomi biru bisa diwujudkan,” jelas Menteri Trenggono.

Selain Rumah Ikan, BBPI Semarang juga membuat inovasi alat tangkap ikan bernama Bubu Lipat. Alat tangkap ini juga memiliki ukuran yang besar, dapat dilipat, mudah dalam pelipatan dan penegakan, mempunyai umur ekonomi yang lebih panjang dan tentunya ramah lingkungan.

Alat tangkap ini telah digunakan untuk melatih nelayan Belitung yang sebelumnya memakai alat tangkap Bubu Tradisional yang terbuat dari bambu, dimana ukurannya sangat besar dan membutuhkan ruang besar untuk penyimpanan dan juga tidak tahan lama. Selain telah digunakan nelayan Belitung, Bubu Lipat juga sudah diuji di perairan Jepara, dan Natuna. Dengan inovasi yang telah dilakukan BBPI Semarang, Menteri Trenggono mengajak nelayan untuk beralih menggunakan Rumah Ikan dan alat tangkap ramah lingkungannya. Ia juga mengimbau agar nelayan menghindari penangkapan biota laut yang masih berukuran kecil, demi menjaga keberlanjutan ekosistem laut dan mewujudkan ekonomi biru.

Dalam kunjungan tersebut, Menteri Trenggono juga meninjau sejumlah lokasi di BBPI Semarang, diantaranya Ruang Training Center, Laboratorium Uji Mesin Kapal, Ruang Workshop untuk Perbengkelan, Ruang Peraga yang digunakan untuk maket alat-alat tangkap ikan, serta Laboratorium Uji Benang untuk uji tarik benang jaring alat tangkap ikan. (ATN)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU