Prabowo-Airlangga Bahas Masa Depan Indonesia sebagai Kekuatan Ekonomi Dunia
JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Masa depan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi dunia harus dipersiapkan secara matang dengan terobosan yang mendunia. Hal itu penting untuk memperkuat posisi Indonesia baik di level Asia maupun global.
Visi masa depan Indonesia inilah yang menjadi topik pembahasan utama antara Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dalam pertemuan penuh keakraban di kediaman Prabowo di Desa Bojongkoneng, Babakan Madang, Bogor, Sabtu (13/3/2021).
Dalam pertemuan itu, seperti dikutip dari Asiatoday.id, Airlangga Hartarto didampingi oleh Zainudin Amali, Agus Gumiwang, serta Sekjen Partai Golkar Ledwig Paulus. Sedangkan Prabowo Subianto didampingi Wakil Ketua Dewan Pembina Hasyim Djoyohadi Kusuma, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Harian Dasco Sufi Ahmad, Wakil Ketua Umum Sugiono, Ketua DPP Prasetyo Hadi, dan Ketua DPP Budi Djiwandono.
Sebagai referensi, Airlangga Hartarto dan Prabowo Subianto saat ini sama-sama menjadi menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi). Airlangga sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. Dalam pertemuan itu, keduanya juga membahas berbagai hal strategis pemerintahan, geo politik, serta isu internasional lainnya yang dapat mempengaruhi perekonomian dan pertahanan.
“Keduanya sepakat bahwa kita harus tetap mempertahankan politik luar negeri Bebas dan Aktif, politik yang mengedepankan kepentingan nasional, dan menjaga keamanan dan stabilitas kawasan,” ujar Sekjend Gerindra Ahmad Muzani.
“Indonesia selama ini disebut bisa menjadi kekuatan Ekonomi dunia dan berpotensi menjadi kekuatan ekonomi ke-enam. Momentum ini yang harus kita manfaatkan mesikipun pada masa Covid-19 ini tantangannya tidak ringan,” lanjut Muzani.
Kedua tokoh itu kata Muzani juga menjelaskan bahwa upaya penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah saat sudah berada di jalur yang benar. Pemberian vaksin secara gratis dapat meningkatkan imunitas massal yang pada akhirnya dapat memberi harapan pada perekonomian, seperti pertumbuhan dan daya beli yang sering dikeluhkan saat ini.
Baik Prabowo dan Airlangga mengungkapkan, salah satu yang bisa meningkatkan kekuatan perekonomian Indonesia adalah dengan mensukseskan program food estate yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Di masa pandemi ini hal tersebut bisa menjadi andalan perekonomian nasional.
“Jika food estate berhasil maka Indonesia bisa menjadi kekuatan raksasa di bidang perekonomian termasuk dalam penanganan Covid-19. Pemerintah Indonesia dan seluruh rakyat Indonesia sudah mencapai satu titik yang baik dalam penanganan vaksinasi Covid-19 yang berjalan baik dan lancar serta hasilnya dapat pelan-pelan dirasakan. Itu artinya pertumbuhan dan pergerakan ekonomi diharapkan dapat lebih baik pasca vaksinasi Covid-19,” kata Muzani mengutip pembicaraan Prabowo dan Airlangga.
Menurut Muzani, keduanya menyepakati untuk terus menjalin komunikasi dan silaturahmi sebagai cara untuk saling memberi dukungan dan mengatasi perbedaan, cara ini yang diyakini bisa mengatasi banyak problem bangsa.
“Pertemuan berlangsung secara akrab, penuh canda tawa, guyon, namun tetap membahas beberapa hal penting, apalagi Prabowo Subianto adalah ketua Umum Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dan Airlangga Hartarto Ketua Umum Wushu keduanya menyepakati perlunya Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032,” jelasnya.
Namun demikian kata Prabowo dan Airlangga, Indonesia perlu memersiapkan diri terutama di kedua cabang olahraga (Cabor) tersebut, agar Cabor tersebut dapat diandalkan. Selain itu diperlukan upaya untuk menduniakan pencak silat agar bisa menjadi Cabor yang dapat di terima di seluruh dunia.
Dalam kesempatan itu Zainuddin Amali yang juga Menteri Pemuda dan Olahraga mendorong agar Indonesia saling bahu-membahu untuk menyukseskan bidding Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Keduanya mengakhiri pertemuan dengan menyaksikan atraksi kuda yang disaksikan oleh kedua pemimpin dari kedua Partai Gerindra dan Golkar. (ATN)