Program Kotaku Telan Anggaran Rp40 Miliar di Dua Wilayah Kumuh
KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), menghabiskan anggaran hingga Rp40 miliar untuk dua wilayah kumuh di Kecamatan Abeli Kota Kendari.
Secara umum sumber pembiayaan Program Kotaku berasal dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, swadaya masyarakat dan pemangku kepentingan lainya (stakeholder). Selain itu juga dari lembaga mitra pembangunan pemerintah.
Senada dengan hal tersebut, untuk sumber anggaran program Kotaku di Kota Kendari yang terbagi di dua wilayah yakni Kelurahan Bungkutoko dan Petoaha tersebut bersumber dari World Bank (WB), hal ini disampaikan Kepala Balai Prasarana Permukiman Warga (BPPW) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Mustaba, usai serah terima aset ke Pemkot Kendari.
“Anggaran ini terbagi dua kontrak, pertama kontrak di Bungkutoko sebanyak 23 miliar, kedua di Petoaha sebanyak 17 miliar,” jelasnya.
Kontrak tersebut berjalan sejak 2019 lalu, namun dalam perjalanannya seiring munculnya wabah Covid-19, maka ada perubahan diluar perencanaan.
“Alhamdulillah hari ini sudha rampung 100 persen, dan akan kami serahkan ke Pemkot Kendari untuk segera dimanfaatkan,” katanya.
Ditempat yang sama, Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengungkapkan, dengan selesainya program Kotaku, antara pemerintah kota dengan masyarakat bisa berkomitmen bersama menjaga fasilitas ini.
“Kita akan tingkatkan terus nilainya, insyaallah di Bulan September mendatang kami akan melakukan kerjasama untuk melakukan pengecetan diseluruh rumah yang ada di kawasan ini,” ungkapnya.
Pihaknya juga akan membentuk kelompok-kelompok masyarakat yang kemudian akan bertugas menjaga dan saling mengingatkan. Terakhir, di 2021 ini pihaknya juga akan bersinergi kembali dengan BPPW Sultra dalam menuntaskan masalah yang sama yaitu kawasan kumuh yang terletak di Kelurahan Mata, Purirano, dan Kasilampe.
“Semoga ini disetujui, dan bisa diselenggarakan mulai tahun ini,” pungkasnya. (B)
Reporter: Ilma
Editor: Wulan