H-6 Pilkada Serentak di Sultra, Dua Daerah Dinilai Rawan Konflik
KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Memasuki H-6 pilkada serentak di Sultra, dua daerah yakni Kabupaten Muna dan Buton Utara dinilai rawan yang berpotensi terjadi gangguan kemananan. Hal ini disampaikan oleh Kasubdit Politik Dit Intelkam Polda Sultra, Kompol Rahman Dundu, Kamis (3/12/2020). Ia mengatakan dalam Pilkada perdana yang digelar di tengah pandemi Covid-19 tugas aparat kepolisian akan memprioritaskan keamaman dan kesehatan.
Kompol Rahman mengatakan bahwa pihaknya telah memetakan beberapa daerah yang berpotensi rawan dalam pagelaran pilkada serentak. Semua itu dilakukan agar cara bertindak kepolisian yang ditugaskan dapat disesuaikan dengan kondisi hasil pemetaan.
“Hasil akhir yang dikeluarkan pada Oktober 2020, yang masuk kategori rawan yakni Kabupaten Muna dan Buton Utara,” tuturnya.
Kendati demikian, wilayah lain yang tidak ditetapkan sebagai daerah rawan bukan berarti baik-baik saja. Aparat yang diterjunkan akan mengawal ketat jalannya Pilkada.
Alasan-alasan ke dua daerah itu ditetapkan sebagai daerah rawan dalam pilkada ditentukan berdasarkan enam dimensi yang menjadi tolak ukur.
“Dimensi protokol kesehatan, penyelenggara pemilu, peserta, partisipasi masyarkat, potensi gangguan kambtibmas dan dimensi mendapat gangguan,” ucapnya.
Untuk mengamankan dan lancarnya pilkada serentak di Sultra, saat ini Polda Sultra telah mendapat bantuan personil.
“Dari Bali dan satu Lampung. Secara kekuatan kita tidak ada masalah dan pelaksanaan pilkada 9 Desember itu bisa kita lakukan dengan baik,” katanya.
Secara terpisah, WaKapolda Sultra, Brigjen Pol Aris Wagono, saat memimpin apel pergeseran pasukan mengatakan, sebanyak 2.113 personel akan diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pengamanan.
“Pengamanan di TPS sebanyak 920 personel, Dalmas Polda Sultra 196, Pol Air Polda Sultra 27, Brimob Polda Sultra dan Brimob Nusantara 918, Pamenwas 38, Tim Asistensi dan Pamatwil PJU 14 orang,” tutupnya. (B)
Reporter: Herlis Omputo Sangia
Editor: Wulan