Covid-19 Dimata Masyarakat Adat Hukaea Laea Bombana dan  Cara Pencegahannya

1,226
Masyarakat adat Hukaea Lara saa mengikuti sosialisasi pencegahan Covid-19 dari dosen Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo. Foto : Dok Pribadi DR Jabal Nur

BOMBANA, LENTERASULTRA.COM-
Masyarakat hukum adat Hukaea Laea, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, memiliki pandangan yang khas terkait pandemi Covid-19. Penyakit yang sudah merenggut satu juta lebih nyawa manusia di seluruh dunia itu, diartikan sebagai reaksi atas perbuatan atau tindakan manusia yang sudah berlebihan sehingga mengganggu keseimbangan alam dan memunculkan bala atau malapetaka.

Masyarakat hukum adat Moronene Hukaea mengenal penyakit kalelei. Penyakit ini dianggap sebagai virus yang gejalanya serupa dengan Covid 19. Untuk pengobatan penyakit ini, cukup diberikan obat tradisional yakni, minum ramuan asam, garam dan jeruk. Sementara bila terjadi demam tinggi yang menyertai penyakit kalelei ini, cukup diasapi dengan uap dari rebusan daun Ombu.

Selain pengobatan bagi yang sakit, masyarakat hukum adat Moronene Hukaea Laea juga dalam kesehariannya memiliki pola hidup yang bersifat pencegahan terhadap penyakit. Yang dilakukan adalah aktifitas membentuk sistem kekebalan tubuh secara alami. Yakni, bangun tidur kemudian berkebun, sore harinya balik ke rumah membersihkan diri lalu istrahat begitu seterusnya bagai sebuah siklus.

Sebagai penambah imun untuk mencegah penyakit, masyarakat adat Hukaea Laea rajin mengkonsumsi makanan tradisional sehat alami. Untuk lauk, mereka makan pucuk agel, pucuk pohon nira, pucuk rotan dan air rebusan kamukongka (nama lokal untuk bajaka). “Makanan ini dipercaya sebagai makanan pendamping karbohidrat yang membuat masyarakat hukum adat Moronene Hukea Laea menjadi tidak gampang sakit,” cerita Mansur Lababa, ketua adat masyarakat adat Hukaea Laea kepada DR Jabalnur, dosen hukum Universitas Halu Oleo, saat melakukan sosialisasi pencegahan Covid-19 di Hukae Laea, beberapa waktu lalu.

Selain itu, masyarakat adat Hukaea Laea, juga sudah menerapkan hidup bersih dengan mencuci tangan. Sebagaimana Yang dilakukan dalam ritual mooli. Suatu ritual memohon kepada yang maha kuasa, agar masyarakat Hukaea Laea, mendapatkan perlindungan dari penyakit yang mewabah ataupun menular agar terhindar dari penyakit tersebut. Dalam ritual tersebut masyarakat Hukaea Laea sudah menerapkan prinsip protokol kesehatan. Tamu yang datang di kampung itu serta masyarakatnya, wajib mencuci tangan dan mencuci kaki dalam wadah yang sudah berisi ramuan daun-daun dan kapak. Makna adat dari prosesi ini, agar tamu tersebut terhindar dari roh-roh jahat dan penyakit.

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Mansur Lababa juga mengatakan bahwa ritual cuci kaki ke wadah ramuan dan kapak, masyarakat Hukaea Laea menggangap bahwa tamu tersebut sebagai tanggung jawab dari masyarakat adat sehingga harus dilindungi.
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Hukaea Laea, juga telah menerapkan cuci tangan dan kaki apabilah habis beraktivitas di luar rumah. Tradisi ini sudah dilakukan, jauh sebelum ada protokol kesehatan dari pemerintah.

Tindakan seperti ini merupakan cara preventif yang dilakukan masyarakat Hukaea. Tujuannya, agar penduduk setempat terus terlindungi dari segala macam penyakit. Cuci kaki dan tangan ini merupakan model protokol kesehatan dari Covid-19.

Namun begitu, ada juga tindakan represif yang dilakukan dalam membersihkan diri jika terjadi wabah penyakit. Warga Hukae Laea yang kena wabah penyakit dibawah di sungai bercabang tiga di dalam kampung. Penduduk tersebut kemudian dimandikan di kali itu. Hal ini bertujuan agar, penyakit yang dialami, bisa larung bersama air yang mengalir ke laut.

Mansur Lababa, ketua adat masyatakat Hukaea Laea mengatakan, warganya juga merasa yakin dengan adanya penyakit Covid-19. Penyakit ini menjadi ancaman bagi warga jika tidak mematuhi protokol kesehatan. Namun begitu, dia merasa bersyukur dan berharap agar warganya tidak terpapar Covid-19. “Ini penyakit memang ada. Jaga kesehatan, jaga imun, serta terapkan 3 M yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir serta menjaga jarak,” ungkapnya. (Ads/Adhi)

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan
#cucitangandengansabun

Pesan Redaksi:
Mari bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19. Lenterasultra.com mengajak seluruh pembaca ikut mengkampanyekan protocol kesehatan di setiap aktifitas sehari-hari. Ingat pesan ibu, pakai masker, selalu mencuci tangan dan tetap menjaga jarak.

 

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU