Demokrat Sarankan Cagub Bawa Survey Pembanding

424
FOTO :ISTIMEWA Tiga calon gubernur Sultra, masing-masing Ali Mazi, Asrun dan Rusda Mahmud saat acara paparan visi misi di Demokrat. Kebetulan atau tidak, hasil survey ketiganya relatif bersaing ketat
FOTO :ISTIMEWA
Tiga calon gubernur Sultra, masing-masing Ali Mazi, Asrun dan Rusda Mahmud saat acara paparan visi misi di Demokrat. Kebetulan atau tidak, hasil survey ketiganya relatif bersaing ketat

LENTERASULTRA.com-Rilis hasil survey elektabilitas calon gubernur Sultra oleh Partai Demokrat, yang mendudukan Ali Mazi dan Asrun di posisi paling atas ternyata tidak ikhlas diterima beberapa pihak. Ada yang menilai, hasil itu kurang objektif.

“Saya dengar selentingan seperti itu (meragukan survey), ada tim kandidat merasa hasil itu tidak objektif,” Muh Endang SA, Ketua Partai Demokrat Sultra menyampaikan kabar terbaru di partainya seusai proses pleno penentuan Cagub Sultra, yang digelar Selasa (10/10) lalu.

Kata Endang, survey oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), yang digunakan Demokrat,  dibanding-bandingkan dengan hasil yang dirilis lembaga serupa di daerah lain yang tidak begitu presisi.

“Tapi bagi kami, itulah hasilnya. Kalau ada yang bilang 820 responden itu tidak mewakili rakyat Sultra yang punya dua jutaan pemilih, inilah ilmu pengetahuan. Bukankah dokter hanya mengambil sedikit sampel darah seseorang, lalu penyakitnya disimpulkan,” Endang memberi ilustrasi.

Nah, jika ada kandidat yang tidak puas dengan hasil SMRC itu, mantan Wakil Ketua DPRD Sultra itu mempersilahkan mereka membawa dokumen hasil survey dari lembaga lain. Nanti, itu akan dibawah ke majelis tinggi DPP Demokrat, saat pengambilan keputusan penentuan Cagub.

“Jangan karena sudah sosialisasi, lalu klaim didukung banyak orang. Silahkan bawa data empiriknya bawa ke kami supaya jadi pembanding dan dipertimbangkan oleh Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), Ketum Demokrat saat memutuskan Cagub Sultra,” bebernya.

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Saat ini, bagi mantan Ketua KPU Konawe Selatan itu, politik itu harus pakai alat ukur. Salah satunya adalah survey, yang berbasis statistik. Dan itu adalah salah satu karakteristik politik modern.

Sejatinya, suara-suara sumbang soal hasil survey Demokrat itu tidak akan muncul andai paparan SMRC tidak digelar terbuka, dan mengundang perwakilan dari tim kandidat. Tapi, karena itu adalah keputusan pleno (terbuka), maka paparan tersebut akhirnya bisa diakses semua orang.

Kata Endang, partainya sudah akan punya keputusan soal satu nama calon gubernur Sultra, dua atau tiga pekan kemudian. Saat ini, hasil pleno yang mengusung enam calon sudah dibawa ke DPP.

“Setelah ini, kami akan dipanggil majelis tinggi untuk dikonsultasikan soal nama-nama itu. Variabel survey, logistik dan koalisi partai jadi penentunya. Mungkin hanya nama calon gubernur, bisa juga berpasangan,” tandasnya.

Seperti diketahui, Selasa (10/10) lalu Partai Demokrat merilis resmi hasil survey elektabilitas delapan nama calon gubernur yang mendaftar di partai itu.

Hasilnya, hanya ada tiga nama yang paling potensial untuk duduk di singgasana Gubernur Sultra periode 2018-2023, yakni Ali Mazi, Asrun dan Rusda Mahmud. Dari berbagai simulasi Ali Mazi dan Asrun bahkan bersaing sangat ketat. Sedang Rusda Mahmud mengikut dengan selisih relatif jauh.

Saat disimulasi dengan delapan nama misalnya, Ali Mazi dan Asrun mencapai elektabilitas 21 persen. Sedangkan Rusda di 15 persen. Nama lain tertinggal jauh. Hanya La Ode Ida yang mendekat dengan 11 persen.(isma)

Editor : Abdi Mahatma

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU