Klarifikasi Jubir Satgas Covid Sultra Terkait Isu Almarhum Al Meninggal Karna Positif Covid-19
KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Beredar isu di salah satu media bahwa pihak RSUD Bahteramas dan Gugus Tugas Covid-19 Sultra tidak profesional dan teledor dalam mengumumkan kematian AL diakibatkan oleh Covid-19. Pasalnya, hasil swab tenggorokan korban tersebut negatif Covid.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dr. Rabiul Awal menegaskan bahwa kematian almarhum memang bukanlah positif Covid-19.
Sebelumnya, pasien atas nama Al (56) alamat Kabupaten Konawe Utara memang dinyatakan meninggal dunia oleh dokter jaga dan tim Covid-19 pada Jumat, 8 Mei 2020 di RSUD Bahteramas.
“Benar, dia dinyatakan meninggal tapi statusnya adalah pasien dalam pengawasan (PDP) rapid tes reaktif (positif) bukan positif Covid-19”, ungkap Rabiul Awal, saat dikonfirmasi via WhatsApp, Sabtu (16/5/2020)
Kata dia, seperti yang kita tahu bahwa protokol kesehatan itu harus tetap dilakukan. Kami harus melakukan rapid test pertama dan kedua setelah itu baru melakukan swab tenggorokan. Hasil dari rapid tes itu, keakuratannya sekitar 30 persen saja dan tidak menjamin mereka benar-benar positif Covid-19 atau tidak.
Hal senada juga disampaikan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Konawe Utara, dr Muh.Rum, membantah tegas isu dari salah satu media tersebut. Dia menganggap pihak RS Bahteramas dan Gugus Tugas Sultra sudah menjalankan tugas semaksimal mungkin.
“Rilis yang disampaikan oleh Jubir Covid-19 Sultra sudah sesuai protokol kesehatan dan tidak ada yang salah”, katanya.
Perlu diketahui bahwa, almarhum melakukan rapid tes pertama pada 25 April hasilnya negatif. Kemudian rapid tes kedua pada 2 Mei hasilnya adalah reaktif (positif). Untuk mengetahui bahwa pasien positif Covid-19 atau negatif Covid-19, pada 4 Mei almarhum melakukan swab tenggorokan. Tetapi, sebelum hasil swabnya keluar, pasien meninggal dunia tepatnya 8 Mei. (B/P11)
Editor: Fiyy