Thailand Laporkan Kasus Pertama Penularan Covid-19 dari Mayat
JAKARTA, LENTERASULTRA.COM– Penyebaran wabah coronavirus (Covid-19) dilaporkan terjadi di Thailand.
Seorang Ahli Forensik di Thailand terinfeksi virus corona dari mayat yang diperiksanya. Kejadian tersebut merupakan kasus pertama yang diketahui bahwa virus mematikan itu bisa menyebar dari mayat, menurut surat dalam jurnal medis, dilansir dari WebMD.
Profesional medis yang meninggal karena covid-19 itu diidentifikasi sebagai praktisi forensik yang bekerja di Bangkok. Hal tersebut berdasarkan isi surat yang diterbitkan dalam Journal of Forensic and Legal Medicine dalam artikel yang bertajuk “Coronavirus 2020 Outbreak: Latest Updates.”
“Menurut pengetahuan terbaik kami, ini adalah laporan pertama tentang infeksi covid-19 dan kematian diantara tenaga medis di unit Kedokteran Forensik,” terang Won Sriwijitalai dari RVT Medical Center di Bangkok dan Viroj Wiwanitkit dari Hainan Medical Universitas di Haikou Cina, dalam suratnya.
Mengutip Asiatoday.id, para tenaga medis menulis bahwa unit patologi dan forensik sebaiknya menerapkan prosedur disinfeksi terhadap mayat yang digunakan di ruang operasi. Sementara dinyatakan bahwa pekerja di departemen forensik sudah memakai alat pelindung seperti sarung tangan, kacamata, dan masker.
Angelique Corthals, profesor patologi di City University of New York, mengatakan kepada BuzzFeed bahwa pemeriksa medis, teknisi kamar mayat, dan orang-orang yang bekerja di rumah duka perlu mendapatkan perawatan khusus.
“Ini masalah nyata,” jelasnya.
Surat dalam jurnal medis mengatakan bahwa para profesional medis forensik memiliki kemungkinan rendah untuk melakukan kontak dengan pasien dengan coronavirus, tetapi mereka dapat memiliki kontak dengan sampel biologis dan mayat.
Surat penulis mengatakan tidak ada yang tahu berapa banyak mayat yang terkontaminasi dengan covid-19 karena mayat tidak secara rutin diperiksa untuk virus di Thailand.
Thailand belum terpapar parah oleh covid-19, Universitas Johns Hopkins melaporkan sekitar 2.600 kasus dan 40 kematian. Meski demikian, Thailand merupakan salah satu negara pertama di luar China yang melaporkan kasus ini. (ATN)