Persembahan Asrun Biar Si Sakit Bisa Tersenyum

614
WD ISMAWATI/LENTERA SULTRA.com Wali Kota Kendari, Dr Asrun (tengah) bersama Wawali Kendari, Musadar Mapasomba dan Ketua DPRD Kota Kendari dan pejabat lainnya melepas merpati sebagai salah satu tanda diresmikannya penggunaan 5 unit gedung baru RSUD Kendari, Selasa (19/9)
WD ISMAWATI/LENTERA SULTRA.com
Wali Kota Kendari, Dr Asrun (tengah) bersama Wawali Kendari, Musadar Mapasomba dan Ketua DPRD Kota Kendari dan pejabat lainnya melepas merpati sebagai salah satu tanda diresmikannya penggunaan 5 unit gedung baru RSUD Kendari, Selasa (19/9)

“Jangan pernah ada pasien masuk UGD ditolak. Harus tolong secepatnya, dan jangan pandang siapa mereka. Semua harus prioritas”

Asrun, saat meresmikan gedung baru RSUD Kendari

LENTERASULTRA.com-Apalah arti sebuah nama. Mawar tetaplah akan wangi meski bukan Mawar namanya. Begitulah William Shakespeare pernah berujar. Sastrawan terbesar di Inggris tak suka mempersolkan hal-hal remeh, dan mengabaikan urusan utamanya.

Akhir tahun 2015 lalu, Wali Kota Kendari, Dr Asrun mengajukan perubahan nama RSUD Abunawas menjadi RSUD Kota Kendari. Kontroversi kemudian timbul. Di DPRD, suara terpecah. Bahkan, Masyhur Masie Abunawas, mantan Wali Kota Kendari turut protes. Sebagai peletak nama itu, ia keberatan.

Tapi Asrun bergeming. Nama bukan sesuatu yang esensial dan perlu dipertentangkan. DPRD meski tak bulat, setuju perubahan nama itu dilegalkan, 2016 lalu. Dan kini, apakah masih ada yang mau meributkan soal nama saat melihat wajah rumah sakit kebanggan kota Kendari itu?

Bangunan megah itu kini kian sempurna. Di ujung pengabdiannya sebagai seorang Wali Kota Kendari, Asrun ingin agar semua yang sakit dan butuh perawatan di rumah sakit itu, bisa tersenyum. “Jangan pernah membeda-bedakan pasien. Layani mereka dengan prioritas,” pesan Wali Kota Kendari.

Itu ia sampaikan dihadapan tenaga medis RSUD Kota Kendari, Selasa (19/9) pagi bersamaan dengan persemian lima gedung tambahan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari.

Kelima unit gedung baru itu adalah instalasi darurat (IGD), intensive care unit (ICU), instalasi bedah sentral (kamar operasi), apotek, dan guest house. Menariknya, dalam waktu dua bulan pembangunan gedung-gedung itu terselesaikan, dengan nilai aset atau anggaran sebesar Rp. 14.820.302.620.

Related Posts
PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Duitnya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kota Kendari tahun 2016 dan juga DAK tambahan. “Kita bangun ini semua karena meningkatnya pasien yang memanfaatkan fasilitas RSUD Kota Kendari. Jumlah pengunjung/penjaga pasien meningkat pula,” ungkap birokrat yang 8 Oktober nanti tunai mengabdi untuk Kendari.

Lima unit bangunan itu ternyata baru permulaan. 1 Oktober nanti, kado akhir tugas Asrun untuk Kota Kendari bakal ditambah. Ada gedung Privat Medical Care Center, beserta ruang rawat VIP, VVIP executif class sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan yang strategis.

“Semua ini saya persembahkan untuk masyarakat Kendari dan masyarakat Sultra pada umumnya,” kata Ketua PAN Kota Kendari ini. Sebagai pemimpin, ia terus berinovasi untuk mempersembahkan karya-karya terbaik.

Keyakinan Asrun tentu sejalan dengan pejabatnya. dr Asrida Mukadim, Direktur RSUD Kota Kendari menyebut jika lima gedung yang baru diresmikan sudah memadai dan representatif. “Tinggal ditingkatkan lagi” kata perempuan berkacamata ini.

Permintaan Wali Kota Kendari agar ia memberikan pelayanan maksimal kepada si sakit, bakal ia pegang teguh. “Tidak membeda-bedakan pasien, baik itu miskin maupun pasien kaya. Komitmen RSUD ini sesuai dengan visinya adalah rumah sakit pilihan,” pungkasnya.

Peresmian lima gedung baru RSUD Kota Kendari, Selasa (19/9) cukup ramai. Ada Wakil Wali Kota Kendari Musadar Mapasomba ikut hadir. Ketua DPRD Kota Kendari Samsudin Rahim, termasuk pimpinan sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lingkup pemerintah setempat.

RSUD Kota Kendari diresmikan penggunaanya tahun 2012. Awalnya ia berlabel RSUD Abunawas, mengadopsi nama lamanya tapi di tempat berbeda yakni di daerah Gunung Jati. Setelah pindah tempat, Pemkot membenahinya. “Mudah-mudahan tipe rumah sakit kita ini segera naik ke Tipe B,” tutup Asrun.

Lalu, kalau rumah sakit itu keren, pelayanan memuaskan, orang sakit diperlakukan manusiawi, keluarga pasien dihargai, masihkah penting nama jadi soal. Mawar tetap wangi, walau namanya diganti PCC.(isma)

Editor : M Rioddha

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU