Kepala BNPT: Perlu Ada Komitmen Penguatan FKPT di Daerah

618

 

 

Kepala BNPT Suhardi Alius saat melantik pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Teroris (FKPT) SE Indonesia di Jakarta, Senin (17/02/2020)
Jakarta, Lenterasultra.com
 Kepala BNPT, Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi. Drs. Suhardi Alius, MH menyinggung perlunya disusun langkah-langkah strategis dalam rangka penguatan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di daerah. Hal ini disampaikannya di depan Sekretaris Kementerian Dalam Negeri yang hadir di pembukaan Rakernas FKPT ke-VII di Jakarta, Senin (17/2/2010).
“Sebagai informasi, dari 32 kepengurusan FKPT di daerah, 26 di antaranya melibatkan Kesbangpol di daerah. Ini artinya kami serius ingin membangun sinergi yang kuat agar pencegahan terorisme di daerah membuahkan hasil maksimal,” kata Suhardi sebagaimana dikutip dari FKPT Center.
Kehadiran perwakilan Kementerian Dalam Negeri diakui oleh  Suhardi merupakan yang pertama dari gelaran Rakernas dan Rakornas FKPT yang selama ini dilaksanakan  BNPT.
“Semoga kehadiran Pak Sesmendagri ini menjadi harapan baru untuk peningkatan operasional FKPT di daerah,” tambahnya.
FKPT yang dibentuk  BNPT sebagai mitra strategis dalam pencegahan terorisme, disebut  Suhardi sebagai representasi positif daerahnya masing-masing. Setiap kepengurusan FKPT berisikan perwakilan tokoh agama, pendidikan, pemuda, media massa, dan akademisi yang sangat memahami karakteristik permasalahan di daerahnya.
Related Posts
PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

“Saya sering mengatakan, yang mengetahui masalah kita ya pastinya kita sendiri. Kita bisa berharap banyak ke FKPT, karena merekalah yang mengerti bagaimana masalah di daerahnya diselesaikan. Apa dan bagaimana potensi dan tangan terorisme  di Aceh pasti berbeda dengan yang ada di Nusa Tenggara Timur,” jelas Suhardi.
Dalam sambutannya Suhardi juga menyinggung masih rendahnya kesadaran Pemerintah Daerah dalam merespon setiap temuan dan potensi terorisme yang disampaikan oleh BNPT. Dia mencontohkan kegiatan deradikalisasi yang sempat diadakan  BNPT dan Kementerian Sosial beberapa tahun silam, respon diberikan Pemda sangat beragam.
“Kami menderadikalisasi peserta dan meminta Pemda memfasilitasi penjemputan peserta, karena mereka minta diantarkan pulang ke Malang, ke Kalimantan, dan daerah-daerah lain. Sangat disayangkan ternyata respon Pemda bermacam-macam,” ungkapnya.
“Kejadian Pak Wiranto di Banten juga. Kita sebenarnya sudah memetakan itu daerah rawan, tapi Pemda setempat lambat dalam merespon,” tambah Suhardi mencontohkan.
Melalui sinergi yang sudah terbangun ini, masih kata Suhardi, pelibatan FKPT dalam pencegahan terorisme di daerah bisa semakin ditingkatkan.
Penulis: M.Lukman

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU