Jadi Kunci Perekonomian di Buteng, Pelaku Usaha Mikro Diberi Fasilitas
BUTENG, LENTERASULTRA.COM- Tidak hanya fasilitas umum yang menjadi fokus perhatian Bupati Buteng, Haji Samahuddin. Selama kurang lebih dua tahun menjadi Bupati di eks otorita Kabupaten Buton itu, pasangan Kapten Purnawiran (Purn) La Ntau ini juga turut memperhatikan dan mendorong kesejahteraan penduduknya.
Melalui Dinas Usaha Koperasi dan Menengah (UKM), Samahuddin memberikan bantuan serta modal usaha kepada para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di beberapa Kecamatan di Buton Tengah. Bantuan yang disalurkan Samahuddin adalah memberikan 80 gerobak dorong kepada pelaku usahanya.
Puluhan gerobak etalase itu, disebar dienam Desa di enam Kecamatan. Bantuan gerobak dorong dengan panjang sekitar dua meter dan lebar sekitar 80 centimeter itu, diserahkan Samahuddin kepada penduduknya, mulai tahun 2018 hingga 2019 ini. PLT Kepala Dinas UKM Buteng, Abidin merinci, khusus ditahun 2018 lalu, sebanyak 30 etalase gerobak diserahkan. “Kios berjalan ini diserahkan di Kelurahan” Lakorua, Kecamatan Mawasangka Tengah sebanyak 20 unit, serta di Desa Lolibu, Kecamatan Lakudo sebanyak 10 unit.
Sementara ditahun 2019, sambung Abidin, Bupati Buteng kembali menyerahkan 50 unit gerobak dorong. Tempat menjual bagi pelaku usaha mikro ini disebar di sejumlah Desa. Rinciannya, di Desa Gumanano, Kecamatan Mawasangka disebar 20 gerobak dorong, di Kecamatan Talaha Raya 15 unit serta di Lombe, Kecamatan Gu 15 gerobak dorong.
Kepala bidang Usaha Kecil dan Menengah, Dinas UKM Buteng, Abdul Karimin mengatakan, seluruh bantuan etalase dorong yang diserahkan Bupati Samahuddin itu, dibiayai dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Buteng. Bantuan tersebut sambung Karimin diminati banyak pelaku UMKM di daerahnya. Namun karena ketersedian anggaran yang belum mencukupi, menjadi penyebab masih banyak pelaku UKM yang belum kebagian.
Dalam menyalurkan bantuan tersebut, Dinas UKM lanjut Karimin cukup selektif memberikannya. Selama dua tahun berturut-turut dikucurkan, pelaku UKM yang mendapat bantuan adalah mereka yang benar-benar telah memiliki usaha, dan sudah berjalan minimal dua tahun, dan bukan pelaku UKM yang baru mencoba membuka usaha.
“Sebelum diserahkan, kami lebih dulu melakukan verifikasi nama-nama yang akan menerimanya. Jika tidak memenuhi syarat maka tidak diberikan bantuan,” kata Karimin, di kantornya, Jumat (6/12/2019).
Selain memberikan perhatian kepada pelaku usaha mikro, Bupati Buteng lanjut Abidin juga menginstruksikan kepadanya untuk memberi pelatihan kewirausahaan kepada pelaku usaha mikro lainnya. Salah satu pelaku UKM yang dilatih terletak di Kecamatan
Mawasangka. Penduduk di daerah itu, diberi pelatihan ketrampilan berupa pembuatan anyaman piring lidih.
Sementara Bupati Buteng, Samahuddin bilang, pemberian gerobak dorong bagi pelaku UKM merupakan upaya pemerintah dalam mendukung pengembangan usaha di otoritanya. “Pelaku usaha mikro ini menjadi kunci perekonomian disetiap daerah,” kata Samahuddin. Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Buteng ini berharap, bantuan kios berjalan itu, bisa berefek pada peningkatan kesejahteraan para pelaku UKM. Serta melahirkan pengusaha-pengusaha muda di wilayah eks otorita Kabupaten Buton itu.
Selain itu bantuan etalase bagi pelaku usaha mikro itu, bisa menaikan jenjang ekonomi mereka, dari pengusaha mikro menjadi pengusaha kecil, kemudian berkembang menjadi pengusaha menengah hingga pada akhirnya menjadi pengusaha besar di Buteng bahkan di Sulawesi Tenggara.
Samahuddin menyadari bila bantuan yang diberikannya itu masih banyak yang belum mendapatkannya. Meski demikian, pasangan La Ntau ini meminta pelaku usaha mikro yang belum kebagian untuk tetap bersabar. Sebab, pembagian gerobak dorong itu akan terus berjalan dimassa jabatannya sebagai Bupati Buteng. (Adv)