PPDB Berakhir, 3.390 Kursi SMA di Sultra Tidak Terisi
KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Pendaftaran Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri lewat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online di Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi diumumkan Senin, 8 Juli 2019. Hasilnya, dari 13.206 kursi di 64 sekolah yang melaksanakan PPBD online, sebanyak 3.390 kursi diantaranya tidak terisi alias kosong.
PLT Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara Asrun Lio mengatakan, tiga ribuan kursi kosong ini tersebar di semua sekolah Kabupaten dan Kota yang membuka pendaftaran PPBD online. “Dari 17 Kabupaten dan Kota yang ada di Sultra, hanya sembilan daerah yang melaksanakan PPDB Online. Dari jumlah tersebut, hampir semua sekolah di daerah ditemukan kursi yang tidakbterisi,” katanya.
Asrun merinci, Kabupaten Muna tercatat sebagai daerah terbanyak membuka PPDB online. Jumlahnya sebanyak 19 SMA negeri. Dari 19 sekolah di Bumi Sowite, hanya SMAN 1 Kabangka yang memenuhi kuota. Dari 144 kursi yang disiapkan, semuanya terisi. Sementara 18 sekolah lainnya tidak memenuhi kuota. Jumlah kursi kosong di 18 sekolah di Muna sebanyak 830 kursi.
Kabupaten Kolaka berada diposisi kedua yang mengisahkan kursi kosong pasca pengumuman PPDB. Dari 10 sekolah yang membuka penerimaan siswa baru online, hanya SMAN 1 Tanggetada yang memenuhi kuota sebanyak 180 kursi. Sementara kursi kosong di sembilan sekolah di Kabupaten Kolaka mencapai angka 781 kursi.
Kota Baubau berada diperingkat ketiga. Dari enam sekolah yang membuka pendaftaran siswa baru dengan sistem online, tiga sekolah diantaranya sepi peminatnya. Tiga sekolah itu adalah SMAN 3 Baubau, SMAN 4 Baubau dan SMAN 6 Baubau. Bahkan khusus SMA 3 dan 4, kursi yang terisi tidak cukup setengah dari kuota yang diberikan. “Dari kuota 432 kursi yang diberikan dimasing masing sekolah ini, kursi kosong di SMA 3 Baubau sebanyak 340 kursi, sedangkan SMA 4 Baubau sebanyak 301 kursi,” sambung Asrun Lio.
Sementara di Kabupaten Buton, Buteng, Konsel dan Konawe juga terdapat sekolah sepi peminat. Jumlahnya berturut-turut sebanyak 185 kursi, 189 kursi, 183 kursi dan 175 kursi. Sedangkan kota Kendari dan Kolaka Utara tercatat sebagai daerah yang sekolahnya paling sedikit memiliki kursi kosong. Khusus kota Kendari, dari 11 sekolah yang melaksanakan PPDB online hanya 3 sekolah yang menyisahkan kursi tidak terisi.
Tiga sekolah itu adalah SMAN 10 Kendari 84 kursi, SMAN 7, 75 kursi dan SMAN 8 Kendari, 8 kursi. Sedangkan 8 sekolah yang termasuk sekolah favorit, semuanya terisi penuh sesuai dengan kuota yang diberikan. SMAN 4 Kendari misalnya, dari 346 kursi dengan 12 ruang belajar yang disiapkan, tidak ada satupun tersisa. Bahkan dari tiga jalur yang dibuka yakni zonasi, prestasi dan pindah orang tua, semuanya terisi sesuai dengan kuota yang sudah disiapkan.
Sementara Kabupaten Kolaka Utara hanya menyisahkan 96 kursi kosong di tiga dari empat sekolah yang membuka PPDB online. Tiga sekolah ini adalah SMAN 1 Pakue, SMAN 1 Kodoeha serta SMAN 1 Batu Putih. Asrun mengaku, jumlah kursi yang tidak terisi melalui jalur PPDB online ini bisa saja bertambah jika dalam proses registrasi ulang yang dimulai sejak 8 hingga 10 Juli, ditemukan siswa atau siswi yang tidak melakukan proses registrasi ulang.
Terkait banyaknya kursi kosong ini, Asrun Lio meminta kepada siswa dan siswi yang tidak terjaring di sekolah yang dilamar saat PPDB untuk memanfaatkannya. Asrun mempersilahkan kepada orang tua siswa untuk mengantar atau mendaftarkan anaknya di sekolah- sekolah tersebut. “Kami himbau untuk mendekati sekolah-sekolah yang masih tersisa, demi keberlangsungan pendidikan kedepannya,” ungkap Asrun Lio.
Penulis : Adhi