Bentrok Buton, Baru Tujuh Rumah yang Siap Dihuni

429
Bupati Buton La Bakry saat meninjau pembangunan rumah warga Desa Gunung Jaya. (SAFRIN/LENTERASULTRA.COM)

BUTON, LENTERASULTRA.COM – Dari 75 rumah yang dibangun kembali, baru 7 rumah yang sudah bisa dihuni. Sedangkan, 45 rumah lainnya baru dalam tahap pembuatan pondasi. Kemudian, 32 lainnya sedang dalam proses pemasangan rangka.

Pembangunan kembali rumah warga Deda Gunung Jaya ini bisa terbilang lama. Sebab pembangunan sudah dimulai sejak 8 Juni 2019 lalu.

Bupati Buton, La Bakry mengatakan, lambatnya pembangunan rumah warga Desa Gunung Jaya lantaran kurangnya ketersediaan bahan-bahan material seperti kayu dan pasir. Sebab, pembangunan 75 rumah itu dilakukan secara serentak. Sehingga, ia meminta masyarakat untuk bersabar.

Meski demikian, La Bakry memastikan, pihaknya akan terus berupaya agar proses pembangunan rumah warga Desa Gunung Jaya segera tuntas. Sehingga, masyarakat dapat menghuni dan menjalankan aktifitasnya seperti semula.

“Kita harap dalam waktu cepat sudah dibangun semua, sehingga warga tidak lagi tinggal di rumah sanak saudara dan kembali ke aktifitasnya,” ucapnya di Buton, Rabu, (10/7/2019).

Ia menambahkan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan lagi, perantaraan kedua Desa Gunung Jaya dan Desa Sampoabalo akan dibangunkan pos terpadu TNI dan Polri.

Related Posts
PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

“Kita upayakan pembangunan pos terpadu ini, dan lokasinya sudah siap tinggal tunggubwaktu saja,” tutupnya.

Sebagai informasi, sebenarnya ada 87 rumah Warga Desa Jaya  yang terbakar akibat kerusuhan pada Lebaran Idul Fitri 2019 lalu. Dari 87 rumah itu, hanya 75 rumah yang akan kembali dibangun lantaran mengalami rusak parah.

Adapun kerusuhan di Buton ini terjadi karena konvoi yang dilakukan oleh segelintir warga dari Desa Sampuabalo saat malam takbiran, Selasa, 4 Juni 2019 lalu. Mereka, konvoi dengan menggunakan motor berknalpot racing dan memainkan gas motornya.

Masyarakat di Desa Gunung Jaya merasa terganggu dan tidak menerimanya. Akhirnya terjadilah percekcokan diantara keduanya.

Aparat kepolisian setempat sempat melerai dua kubu yang bertikai itu. Sayangnya, hal tersebut hanya meredam emosi warga sesaat saja.

Buktinya pada Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, sekitar pukul 14.30 WITA, massa dari Desa Sampuabalo datang ke Desa Gunung Jaya dan melakukan aksi pembakaran rumah Warga Desa Gunung Jaya dengan menggunakan bom molotov. Akibatnya, 2 orang meninggal dunia dan 10 orang luka-luka.

Reporter: Safrin
Editor: Restu Fadilah

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU