Pembakaran di Asrama Brimob Settingan, Batu dan Busur Panah Sudah Disiapkan
JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Satu per satu fakta aksi demonstrasi terkait penolakan hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mulai terkuak. Salah satunya adalah aksi pembakaran mobil di Asrama Briomob, Rabu, (21/5/2019) subuh tadi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Raden Argo Yuwono mengatakan penyerangan asrama brimob merupakan settingan dan telah diatur oleh segilintir pihak tak bertanggungjawab. Hal ini didasari oleh penangkapan dan penggeledahan terhadap 257 orang yang diduga merupakan provokator
“Jadi sudah disetting (diatur) untuk melakukan penyerangan di asrama polisi di Petamburan,” tuturnya di Jakarta, Rabu, (22/5/2019).
Bahkan, lanjut Argo, properti untuk penyerangan pun telah disiapkan. Seperti batu, busur panah, semuanya sudah tertata dengan baik di pinggir jalan. Jadi massa ini tinggal menjalankan aksinya dengan baik.
“Massa sudah datang, barangnya sudah siap. Kita cari juga siapa yang menyiapkan,” ujarnya.
Kata Argo, mereka yang ditangkap bukan berasal dari Jakarta. Melainkan dari daerah lain seperti Jawa Barat. Mereka datang ke Sunda Kelapa dan bertemu segelintir orang di sana. Namun belum diketahui secara pasti, siapa yang ditemui. Saat ini, pihak kepolisian masih menggali informasinya lebih dalam untuk mengungkapkan siapa dalang di balik kerusuhan 21-22 Mei ini.
“Para tersangka ini yang disuruh berasal dari luar Jakarta. Ada dari Jawa Barat. Dia kemudian datang ke Sunda Kelapa, ketemu beberapa orang di sana. Sedang kita gali siapa yang ditemuinya,” imbuhnya.
Lanjut Argo, polisi sudah mengantongi sejumlah barang bukti atas tindak kriminal tersebut. Bukan hanya sejumlah uang dan properti, melainkan juga percakapan WhatsApp.
“Jadi sudah disetting untuk melakukan penyerangan di asrama polisi di Petamburan. Kemudian yang di TKP lain, ada provokator, selain ada menyuruh juga ada provokator di lokasi. Di belakang saya ini provokator. Dia menggugah kata-kata di WA grup, persiapan buat perang, “Yang lain mana?” dia mengajak. Kemudian ada kata-kata lagi “rusuh sudah di Tanah Abang, sudah bakar-bakaran” sampai di grup diinfokan, di WA grup, ada provokator yang melakukan,” paparnya.
Argo menambahkan, 257 orang yang berhasil diamankan ini berasal dari 3 Tempat Kejadian Perkara (TKP). Rinciannya, 72 orang dari Gedung Bawaslu RI, 150 orang dari Petamburan, dan 29 orang dari Gambir.