Sasar Pekerja Informal, BPJS Ketenagakerjaan Gelar Dialog Jaminan Sosial
KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Kendari mulai menyasar kepesertaan di segmen pekerja informal atau yang disebut Bukan Penerima Upah (BPU), seperti tukang ojek, nelayan, petani dan profesi mandiri lainnya.
Menurut Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Poempida Hidayatulloh para pekerja informal memiliki resiko pekerjaan yang cukup tinggi dibanding sektor lain yang merupakan pekerja penerima upah seperti ASN, pegawai BUMN atau karyawan swasta. Sayangnya kesadaran mereka tentang jaminan sosial masih sangat minim.
Meski demikian, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kendari tak hilang akal. Mereka terus berupaya melakukan sosialisasi tentang pentingnya jaminan sosial. Salah satu cara yang diambil adalah dengan menggelar dialog bersama masyarakat, di salah satu Hotel yang ada di Kendari, Sabtu, (4/5/2019) lalu.
Selain diberikan pemahaman tentang pentingnya jaminan sosial, para peserta juga diberikan gambaran tentang sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Hal ini tidak lain untuk meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan warga negara Indonesia.
“Adapun sosialisasi kepesertaan ini adalah sebagai amanah undang-undang,” kata Poepimda.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Sultra, La Uno menyebutkan, jumlah peserta dari pekerja penerima upah per 31 Desember 2018 berjumlah 153 ribu orang. Sedangkan BPU sebanyak 38 ribu orang, pekerja jasa konstruksi 54 ribu orang. Sehingga total pekerja secara keseluruhan yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan cabang Kendari adalah 245 ribu peserta.
“Angka-angka yang saya sebutkan tadi hanya memenuhi 22 persen dari total angkatan kerja di Sultra sebanyak 1,2 juta pekerja. Jadi masih sangat kurang. Harus terus menggenjot sosialisasi dan jemput bola dari tim kita. Kita akan upayakan semaksimal mungkin,” tutup La Uno.