DPO Kasus Penculikan Anak Baru Dipecat 29 April Lalu dari TNI

2,420

LENTERASULTRA.COM – Adrianus Pattian, Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus penculikan anak yang fotonya ramai dibagikan di sosial media facebook, rupanya benar sebagai anggota TNI. Hal itu diungkapkan langsung oleh Kasrem 143 Haluoleo Letkol Inf. Arif Susanto, saat membesuk korban penculikan dan kekerasan anak di rumah sakit Bhayangkara Kendari, Senin Sore (30/4/2019).

Namun ia menegaskan, bahwa yang bersangkutan telah dipecat dari Kesatuan Komando Resor Militer 143 Haluoleo, Batalyon Infantri 725 Woroagi secara resmi, tertanggal 29 April 2019. Mirisnya, upacara pemecatan dirinya dilakukan bersamaan dengan sang predator, saat melakukan aksi penculikan siswa SD, dan membawanya kabur di Nangananga. Korban keenam ini masih beruntung karena tidak sampai menjadi korban kekerasan seksual. Korban dibuang dari atas motor, saat polisi melakukan pengejaran terhadap dirinya.

Menurut Arif Susanto, pemecatan terhadap Adrianus Patian bukan tanpa alasan. Pria kelahiran 1994 ini telah mengingkari tugas atau meninggalkan jabatan tanpa permisi (desersi).

Bahkan sebelum tersandung kasus penculikan dan pelecehan seksual anak di bawah umur, laki-laki asal Ambon ini pernah tersandung kasus perempuan.

“Bahkan dari beberapa korban ada anak anggota kami menjadi korban kebiadaban pelaku,” terangnya.

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Saat ini, pihaknya bersama Polri tengah melakukan pencarian dengan menyisir hutan belantara Nanga-nanga Kendari. Karena berdasarkan informasi terakhir pelaku melarikan diri di kawasan tersebut.

“Kita sudah kerahkan tim di lapangan untuk mencari jejak pelaku,” katanya.

Petugas pun disiagakan di sepanjang hutan Nanga-nanga dengan menggunakan anjing pelacak dari Polda Sultra.

“Kami berharap pelaku secepatnya ditemukan dan dihukum seberat -beratnya sesuai dengan perbuatannya,” tegasnya.

Melalui kesempatan ini juga, ia mengimbau kepada para orang tua agar tetap berhati-hati dan waspada untuk menjaga kesalamatan anaknya.

“Karena modus yang dilakukan pelaku adalah dengan sistem menjemput anak sepulang sekolah. Jadi saya minta tolong orang tua untuk memonitor anaknya saat bersekolah,” tutupnya.

Reporter: Nanan
Editor: Wuu

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU