Smelter di Morosi Beroperasi, Disdikbud Siap Perkuat SMK

557
Plt Kadis Dikbud Sultra, Asrun Lio saat ditemui di Ruang Kerjanya. (FEBRI/LENTERASULTRA)
Related Posts

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Pabrik pengembangan, pengolahan dan pemurnian nikel atau smelter milik PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) yang terletak di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) telah diresmikan dua hari lalu.

Beroperasinya smelter senilai Rp 14 triliun itu dapat menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil baja murni terbesar ke empat di dunia di bawah China, Jepang, dan India. Namun hal tersebut tak akan terlaksana, jika tidak didukung dengan kompetensi tenaga kerjanya.

Artinya, pertumbuhan industri baja di Sultra dinilai perlu dipastikan dengan peningkatan kompetensi tenaga kerja konstruksi lokal. Perlu diperlakukan keahlian khusus kepada tenaga kerja lokal guna menunjang pertumbuhannya

Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Asrun Lio mengaku siap memperkuat peran pendidikan kejuruan untuk menunjang industri tersebut. “Sebab inikan peluang yang juga harus dipikirkan ke depan karena disana juga sudah ada pabrik smelter yang nantinya akan membutuhkan karyawan dan menyerap tenaga keja yang besar,” tuturnya saat ditemui jurnalis Lenterasultra.com.

Pada Senin, (25/2/2019), Menteri Perindustrian (Meneperin) Airlangga berharap ada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang menunjang industri logam atau baja di Bumi Anoa ini. Terkait hal ini, ia mengaku akan menindak lanjutinya.

“Hal itu pasti akan ditindaklanjuti, karena Dikbud inikan perpanjangan tangan Gubernur. Kita akan buat dulu rancangannya baru nanti kita akan sampaikan kepada pak Gubernur,” jelas Asrun

Namun Asrun belum dapat memastikan seperti apa pelaksanaannya, apakah akan didirikan SMK yang khusus menunjang industri perlogaman atau seperti apa. Karena revitalisasi juga bisa menjadi sebuah solusi.

“Apakah nantinya akan membuka suatu jurusan baru pada SMK yang terdekat dengan lokasi tambang atau bisa juga dihidupkan atau direvitalisasi. Yang pasti, kami akan mendorong sekolah-sekolah untuk membuka jurusan yang berhubungan dengan industri tambang tersebut,” tuntasnya.

Reporter: Febri Wulandari
Editor: Restu Fadilah

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU