Diduga Alami Gizi Buruk dan Kelainan Jantung, Balita di Bombana Ini Butuh Bantuan
BOMBANA, LENTERASULTRA.COM – Kesedihan mendalam dirasakan pasangan suami istri Dahlan (38) dan Fitriani (37), warga Desa Waimputtang, Kecamatan Poleang Selatan, Kabupaten Bombana saat melihat sang buah hati mereka, Zulkifli yang berusia 4 tahun diduga menderita gizi buruk dan kelainan jantung. Kondisinya begitu lemah, pertumbuhannya tampak tidak normal selayaknya anak-anak usianya. Ia tampak kurus kering dan kini hanya bisa terbaring kaku.
Menurut penuturan Dahlan, awalnya saat berusia lima bulan, Zulkifli terserang demam yang sangat tinggi dan juga sesak nafas. Khawatir, mereka pun membawanya ke puskesmas dan beberapa klinik terdekat untuk berobat. Sayangnya selama ditangani, tidak ada perubahan.
Dokter kemudian menyarankan agar Zulkifli dibawa ke rumah sakit dengan fasilitas yang lebih lengkap, supaya diketahui penyakit apa yang sebenarnya diderita oleh sang buah hati. Karena terkendala biaya, tindakan tersebut pun urung dilakukan. Akibatnya, kesehatannya malah mengalami penurunan yang sangat drastis.
“Kami ini kurang mampu, jadi kami berharap uluran tangan pemerintah,” tuturnya kepada jurnalis lenterasultra.com sambil terdengar isakan tangis melalui sambungan telepon.
Sementara itu, saat dihubungi secara terpisah, Direktur Utama RSUD Bombana, Drg Riswanto mengatakan, saat terlahir, Zulkifli memang sudah mengalami kelainan jantung dan pernah disarankan oleh pihak puskesmas setempat untuk berobat ke RS. Namun pihak keluarga menolak karena terkendala biaya pengobatan.
“Informasi yang kami dapat dari Dinkes, balita Zulkifli memang lahir sudah ada kelainan jantung dan sudah disarankan untuk berobat ke rumah sakit guna penanganan lebih lanjut. Namun, pihak keluarga menolak, jadi dari pihak puskesmas tetap mengontrol pasien dengan pemberian susu untuk menunjang kesehatannya, namun itu tidak cukup karena memang harus ditangani oleh dokter spesialis,” tuturnya.
Saat ditanya apakah Zulkifli juga mengalami gizi buruk, Riswanto belum mau berkomentar terkait hal itu, karena pihaknya juga masih menunggu informasi dari pihak puskesmas dan kecamatan yang meninjau langsung kondisi balita tersebut.
“Kami dari pihak rumah sakit masih menunggu informasi dari puskesmas dan kecamatan yang meninjaunya. Cuma memang pihak keluarga tidak lakukan pemeriksaan lebih lanjut jadi penyakitnya bermetastase atau lebih parah,” terangnya.
Riswanto menyarankan agar pihak keluarga sebaiknya segera membawa balita tersebut ke rumah sakit agar dilakukan penanganan serius.
“Sebaiknya secepatnya dirujuk ke rumah sakit, untuk penganan lebih lanjut,” tutupnya.