Peserta CPNS Gugur Massal, BKPSDM Bombana Harap Kebijakan Pusat
BOMBANA, LENTERASULTRA.COM-Setelah peserta Calon Pengawai Negeri Sipil (CPNS) melewati tahap Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) beberapa waktu lalu, hasilnya tak sesuai harapan. Bagaimana tidak, pada seleksi ditahap tersebut membuat pelamar gugur secara massal. Dari ribuan peserta yang mengikuti tes hanya beberapa orang saja yang lolos. Itu terjadi diseluruh kabpaten/kota di Sulawesi Tenggara (Sultra). Ada yang hanya meloloskan 15, 29, dan 65, bahkan di Kabupaten Bombana hanya 10 orang yang lolos SKD atau memenuhi passing grade dari total peserta 1.335 orang.
Hal itu tentunya membuat kuota CPNS dimasing-masing daerah masih banyak yang belum terpenuhi. Tingginya passing grade membuat para peserta banyak yang gugur. Tak hanya itu, dengan situasi seperti itu pula membuat dilema pemerintah Bombana. Karena, dengan 10 peserta yang lolos. Artinya, tidak memenuhi kuota yang dibutuhkan oleh pemda. Sedangkan kuota yang diporsikan oleh pemerintah pusat untuk Bombana hanya sebanyak 132.
Seperti yang dikutip di Kompas.com, bahwasannya sikap Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengenai banyaknya peserta yang gugur dan membuat kuota masih banyak kosong, Bima Haria Wibisana selaku Kepala BKN mengatakan, alternatif solusi dengan sistem ranking itu bakal diterapkan. Sebab dikhawatirkan banyak formasi yang kosong akibat banyaknya peserta seleksi yang tidak lolos passing grade. Terutama posisi guru dan tenaga kesehatan yang banyak dibutuhkan.
Dalam menanggapi hal itu, Rusman Idja Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bombana, mengaku sangat berharap ada solusi semacam itu baik perengkingan ataupun penurunan Passing Grade, agar kuota Yang dibutuhkan oleh daerah bisa terpenuhi.
“Ya kalau memang seperti itu, harapannya ke pemerintah pusat mudah-mudahan bisa direalisasikan guna memenuhi kuota yang dibutuhkan tiap daerah baik itu penurunan passing grade ataupun perengkingan. Kalau memang itu terlaksana putra putri daerah kemungkinan banyak yang akan lolos. Kemungkinan kuota kita terpenuhi,” tuturnya kepada lenterasultra.com, Senin (19/11).
Namun, untuk sementara kata Rusman. Pihaknya belum mendapatkan surat secara resmi dari Kemenpan dan BKN Terkait perengkingan ataupun penurunan passing grade dan BKPSDM akan menunggu hasil keputusan resmi dari Pusat.
Lanjutnya, mengenai 10 peserta yang lolos Passing Grade. Mereka akan diikutkan tes selanjutnya yaitu Seleksi kompetensi Bidang dengan menggunakan sistim Computer Assisted Test (CAT). Namun untuk waktu pelaksanaannya belum ditentukan kapan. Karena, belum ada keputusan dari Panitia Seleksi Nasional (Panselnas).
“Kemarin ada surat dari BKN mempertanyakan terkait kelanjutan tes SKB, jadi kami di Bombana tetap akan melakukan seleksi SKB dengan sistim CAT dari BKN, untuk regulasi SKB kami belum tau apakah menggunakan pasing grade sampai hari ini belum ada penyampaian dari BKN sendiri seperti apa. waktu pelaksanaan juga belum ditentukan, jadi kami masih menunggu Kemenpan dan BKN pusat,” terangnya.
Tapi, Untuk tenaga pendidikan yang sudah memiliki sertifikasi guru, maka tidak akan diikutkan Seleksi Kopetensi Bidang lagi. Sedangkan untuk tenaga kesehatan tetap akan mengikuti seleksi SKB.
“Ini hanya berlaku guru saja yang sudah memiliki sertifikasi guru tidak diikutkan lagi dalam tes SKB, sedangkan untuk tenaga kesehatan tetap akan diikutkan,” pungkasnya. (Agus).