Media Punya Peran Penting Dalam Menangkal Hoaks
KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Seiring dengan perkembangan zaman di era milenial ini, media sosial semestinya dimanfaatkan untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan menyebarkan konten-konten positif. Namun sayangnya, banyak kita jumpai beberapa pihak memanfaatkannya untuk menyebarkan informasi yang mengandung konten negatif. Berita-berita bohong atau dikenal dengan Hoax misalnya. Jika hal tersebut dibiarkan, dikhawatirkan akan membahayakan generasi muda.
Menyadari hal tersebut, sudah banyak kelompok yang secara proaktif mengajak masyarakat agar lebih cerdas menggunakan media sosial. Salah satunya Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menggelar dialog Literasi Media dengan mengangkat Tema “Saring Sebelum Sharing” di salah satu hotel di Kota Kendari, beberapa waktu lalu.
Dalam acara ini FKPT Sultra menghadirkan Wakil Ketua Dewan Pers, Ahmad Djauhar. Ia mengatakan, penggunaan media sosial harus berhati-hati menyebarkan informasi sebelum mengetahui kebenarannya. Apalagi disadari hoaks atau segaja membuatnya untuk disebar di media sosial, informasi hoaks lebih berbahaya jika sifatnya menghujat atau ujaran kebencian.
Lebih lanjut, Ahmad Djauhar juga dalam menyampaikan materinya menuturkan bahwa media harus ambil bagian dalam pencegahan hoaks serta bijak menggunakan kata dalam penulisan berita agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
“Perang melawan hoaks perlu digalangkan dengan berhati-hati menggunakan judul sensasional yang provokatif oleh media massa. Pembaca juga cermat memilih portal informasi, memeriksa fakta maupun foto atau video,” ujar Ahmad.
Sementara itu, Ketua Bidang Media, Humas, dan Sosialisasi FKPT Sultra, Milwan dalam materinya, singkat menjelaskan bahwasannya harus bijak menggunakan media sosial.
“Media sosial alias medsos kerap dipergunakan oknum untuk menyebar hoaks atau informasi yang tidak benar. Parahnya lagi, sampai mengandung ujaran kebencian,” singkat Milwan. (Febry)