Kalah Saing dengan Swalayan, UKM Kota Kendari Butuh Perhatian Khusus
KENDARI, LENTERASULTRA.COM-Pemerintah Kota Kendari (Pemkot) dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat, nampaknya harus terus bekerja keras membantu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk terus meningkatkan kualitas produk.
Hal itu seperti yang dikeluhkan Edi selaku Kepala Bidang (Kabid) UKM Kota Kendari, bahwa UKM di kota lulo ini masih sangat terkendala pada pemasaran dan kemasan produk.
“UKM Kota Kendari ini sebagian besar di ldominasi oleh makanan. Yah sekitar 50 persen lah. Dan masalahnya itu terkendala dari segi pemasaran dan kemasan untuk produk makanan, kalau soal rasa tidak diragukan lagi,” jelas Edi.
Pada tahun 2017, data mencatat ada 12.446 unit usaha jasa mikro, kecil, dan menengah. Lalu kemudian meningkat menjadi 14.085 ditahun 2018. Peningkatan tersebut rupanya masih sama saja dari tahun-tahun sebelumnya yang terkendala pada persoalan yang sama untuk menembus pasar nasional.
“Para pelaku UKM sudah pernah mencoba memasarkan produknya di Pulau Jawa. Akan tetapi itu setibanya di Jawa produk yang dikirim itu rusak, melempem (lembab) semuanya. Disitulah mereka tidak berani lagi,” kata Edi.
Padahal lanjutnya, pelatihan bagi para pelaku UKM sudah cukup dan sudah kenyang dengan berbagai pelatihan. Hanya saja kembali kepermasalahan tersebut, dan semakin menjadi masalah itu dengan masuknya swalayan-swalayan dari luar Jawa.
“Masuknya Indomaret di Kota Kendari sangat mempengaruhi masyarakat juga, karena produk kita kalah saing dangan produk dari Jawa. Terutama itu pada kemasannya,” tuturnya.
Untuk itu, dia berharap ada perhatian khusus dari pemerintah setempah. Mungkin dengan sosialisasi atau pembinaan pelaku usaha guna meningkatkan nilai jual produk UKM lokal. (Febry)