Dentuman Di Oempu Gempa, BMKG Pasang Sensor, Potensi Gempa Besar?

704
Pihak BMKG saat melakukan pantauan sensor pendeteksi gempa di Desa Oempu Kecamatan Tongkuno.

MUNA,LENTERASULTRA.COM-Dentuman keras sebanyak tujuh kali yang terjadi di Desa Oempu Kecamatan Tongkuno, murni gempa bumi. Insiden yang terjadi selama dua hari berturut-turut antara Rabu dan Jumat dengan selang waktu sehari itu, akibat adanya aktifitas patahan lokal di tanah yang biasa disebut Walengkabola. Namun, berapa kekuatan guncangan itu, belum bisa diketahui. Personil Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofikasi (BMKG) stasiun Geofisika Kendari, langsung terjun melakukan pemasangan sensor pendeteksi gempa bumi diareal tersebut.

Jumat (7/9) malam sekira pukul 23.26 Wita, tiga utusan BMKG Stasiun Geofikasi Kendari yang dinahkodai langsung kepala Kelompok Teknisinya, Ilham langsung melakukan pemasangan alat pendeteksi gempa di Desa Oempu.

Alat itu merupakan sensor gempa bumi portable yang digunakan mencatat getaran atau gelombang dari dalam bumi. Saat ini, tim masih melakukan survey dan akan mengkompilasi data terlebih dahulu.

Related Posts
PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

“Tapi, untuk laporan sementara yang terjadi disana adalah gempa bumi yang sangat lokal karena aktivitas patahan lokal disana. Kekuatannya, kami belum tahu. Karena tidak terekam,” akui Kepala stasiun Geofisika Kendari, Rosa Amelia via whatshappnya, Sabtu (8/9).

Nah, makanya sensor itu, lanjut Rosa Amelia, akan merekam kemudian digitizer mengubah singnal menjadi digital. Selanjutnya, dari hasil itu, dapat dianalisa. Lalu, apakah dengan adanya kejadian itu, bisa berpotensi gempabumi besar? Berdasarkan pengakuan Rosa Amelia, potensi gempa ada. Sebab, ada patahan lokal di lokasi tersebut.
Namun, gempabumi itu belum dapat diprediksi kekuatannya dan kapan akan terjadi. “Untuk gempabumi tidak ada peringatan dini karena belum dapat diprediksi,” tandas Rosa demikian disapa.

Sementara itu, Kapolsek Tongkuno Ipda Darul Aqsa menjelaskan, hasil sensor dentuman yang terjadi sebanyak tujuh kali dari tim Stasiun Geofisika Kendari yang diumumkan. Katanya, pendeteksian gempa yang dilakukan pada Jumat (7/9) pukul 23.30 sampai Sabtu (8/9) jam 08.30 Wita, kekuatannya 0,2, 0,4 sampai 2,4 Magnitudo.

“Titik pusat getaran disekitar Walengkabola Desa Oempu pada kedalaman 10 km dibawah permukaan tanah. Getaran yang terjadi tidak berpotensi tsunami,” demikian Kapolsek Tongkuno Ipda Darul Aqsa menyampaikan sesuai penjelasan tim Tehnisi stasiun Geofisika Kendari.

Penyampaian itu, disaksikan langsung 100 perwakilan masyarakat Walengkabola di lokasi pelaksanaan deteksi pelataran gedung posyandu desa Oempu. Selanjutnya jam 11.00 Wita tim BMKG meninggalkan Walengkabola Desa Oempu kembali ke Kendari. (ery)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU